Satu tim khusus akan mengkaji model rumah adat yang akan digunakan di Tual dan Malra.
Tual, suaradamai.com – Komisi III DPRD Kabupaten Maluku Tenggara melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke Kota Tual dalam rangka membahas model rumah adat dan pembangunan tiga jembatan: Usdek, Rosenberg (Taar-Langgur), dan Fair.
Koordinator Komisi III Yohanis Bosko Rahawarin, Ketua Komisi III Stephanus Layanan, dan Sekwan DPRD Malra Roy Rahayaan serta lima anggota komisi lainnya bertemu pihak Pemkot Tual di antaranya Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Rini Atbar, Kepala Dinas PUPR John Ngamelubun, Kepala Bappeda Fahry Rahayaan, dan Kepala Dinas Pariwisata Enggelina Heatubun.
Diskusi yang berlangsung kurang lebih dua jam itu dipusatkan Aula Kantor Walikota Tual, Senin (3/8/2020).
Terkait model rumah adat, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Tual Rini Atbar mengusulkan agar kedua daerah membentuk satu tim khusus untuk mengkaji model rumah adat. “Seperti yang disampaikan Bapak Pit (Petrus Elmas, anggota komisi III), tidak ada suku Kei Tual atau Suku Kei Malra, maka saya usulkan kita bentuk satu tim.”
Usulan tersebut diterima dalam forum. Dan akan ditindaklanjuti oleh masing-masing pihak. Ditekankan dalam forum, Tual dan Malra harus punya karakter daerah sehingga mendukung nilai jual pariwisata.
Untuk kondisi saat ini, referensi model rumah adat di Kei dari Ohoi/Desa Tanimbar Kei di Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara.
Terkait pembangunan jembatan Usdek, Rosenberg, dan Fair, forum menyepakati agar kedua daerah menyiapkan pelepasan lahan. Selanjutnya diusulkan ke Pemerintah Provinsi Maluku atau Pemerintah Pusat untuk melanjutkan pembangunan.
Editor: Labes Remetwa