Membangun Kota Tual yang Religi, Toleran, Rukun, dan Damai

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

SETARA Institute menempatkan Kota Tual pada peringkat ke-5 kota yang paling toleran di Indonesia pada tahun 2015 dan 2017.


Tual, suaradamai.com – Pada peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah yang digelar di pelataran depan Balai Kota Tual, Minggu (23/8/2020), Pemerintah Kota Tual mengangkat tema “dengan semangat tahun baru hijriah, kita wujudkan Kota Tual yang religi, toleran, rukun, dan damai untuk Indonesia.”

Wali Kota Tual Adam Rahayaan dalam sambutannya mengatakan, tema ini bukanlah sekadar penghias yang memenuhi unsur dekorasi, melainkan sebagai refleksi jiwa untuk menjadi penganut agama yang taat pada perintah, saling menghormati dan menghargai sesama pemeluk agama dan sesama manusia, sehingga terjalin kehidupan yang bertoleransi serta rukun dan damai.

Kota Tual telah membuktikan kehidupan bertoleransi. SETARA Institute menempatkan Kota Tual pada peringkat ke-5 kota yang paling toleran di Indonesia pada tahun 2015 dan 2017. Namun pada tahun 2019, sejumlah kota menggeser Kota Tual dan kota lainnya dari 10 besar kota paling toleran se-Indonesia.

Masih dalam sambutannya, Wali Kota mengajak segenap masyarakat di Bumi Maren untuk membangun Kota Tual yang religi, toleran, rukun, dan damai. Caranya adalah dengan melestarikan adat dan budaya, meningkatkan kualitas ibadah melalui niat yang kuat, mengevaluasi diri dan hijrah atau beralih dari kehidupan lama ke kehidupan baru yang lebih baik.

Kota Tual, kata Wali Kota, hingga saat ini dalam kondisi tenteram, rukun dan damai. Terjalin nuansa kehidupan ain ni ain atau orang basudara, orang satu darah dalam bingkai “vu’ut ain mehe ni ngifun, manut ain mehe ni tilur.” Kearifan ini, kata Wali Kota, sebagai tatanan perekat, sekaligus membentengi kehidupan dari isu-isu profokatif dan bentuk-bentuk intoleransi.

Selain itu Wali Kota mengatakan perihal meluruskan niat. Ternyata niat itu menentukan bobot atau kualitas ibadah seseorang, kata Wali Kota. “Kalau niat salah, sekalipun ibadah yang kita lakukan Fardu, tidak ada pahalanya … Sebaliknya kalau kita laksanakan dengan niat yang tulus, bisa kebalikan.”

Evaluasi diri atau muhasabah diri pada momen pergantian tahun itu sangat penting, kata Wali Kota. Dia mengajak masyarakat untuk mengevaluasi diri baik secara individual maupun organisatoris. Dengan begitu, penyelengaraan pemerintahan, pembangunan, serta pelayanan masyarakat dapat terwujud dengan baik.

Wali Kota juga mengajak masyarakat untuk hijrah atau beralih dari kehidupan lama ke kehidupan baru yang lebih baik. “Segera beralih dan cara berpikir lambat  ke berpikir cepat dan bertindak tepat, dari kerja slow ke kerja keras, dari gaya lambat inovasi ke gaya cepat berinovasi.” Dengan begitu, kata Wali Kota, segala problem atau masalah dapat segera diselesaikan.

“Semoga daerah ini senantiasa diberkati, dalam lindungan dan tuntunan Ilahi Robbi,” pungkas Wali Kota.

Editor: Labes Remetwa

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU