AMBON- Kinerja ekonomi Maluku secara komulatif masih bertumbuh positif hingga kuarter kedua tahun 2020 , jika dibandingkan nasional mengalami mines.
“Bahwa kinerja ekonomi Maluku secara komulatif sampai dengan kuarter kedua tahun 2020 masih bertumbuh positif pada angka 1,52 persen kita terus bersyukur, sedangkan nasional sudah mengalami mines 5,32 persen,”ujar Gubernur Maluku, Murad Ismail, dalam sambutannya pada paripurna HUT Provinsi Maluku ke-75, yang berlangsung di baileo rakyat, karang panjang, Ambon, rabu (19/08).
- Murad telah memerintahkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah provinsi Maluku dan Pemda Kabupaten/kota, agar secepatnya merealisasikan belanja APBD yang telah dialokasikan terutama yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Sehingga, terjadi perputaran uang di daerah, sehingga dapat menghidupkan akitiftas produktif masyarakat, menggerakan kegiatan umum UMKM agar para pelaku usaha bisa berproduksi. Daya beli masyarakat lain dan ada gilirannya pertumbuhan ekonomi dapat terus di dorong.
Disamping itu, jelasnya angka pengangguran dan tingkat kemiskinan Maluku per-maret juga mengalami penurunan. “Ini bukti dari kerja keras kita bersama,”cetusnya.
Tak lupa, Mantan Dankor Brimob Maluku itu, bahwa situasi kedepan masih sulit di prediksi. Olehnya itu, diperlukan kerja tegas, jujur, bersih dan melayani melalui tema HUT Provinsi ke-75 Provinsi Maluku “mewujudkan masyarakat produktif dan inovatifdalam tatanan kehidupan baru menuju Maluku sejahtera”.
Ditempat yang sama, Ketua DPRD Provinsi Maluku, Lucky Wattimury mengakui di usia 75 tahun, masih ada berbagai persoalan mengakibatkan Maluku masih tertinggal, mulai dari tingginya angka kemiskinan dan penganggran yang dialami masyarakat Maluku, rendahnya mutu pendidikan dan pelayanan dasar yang masih dibawa standar nasional, ratusan ribu kepala keluarga yang masih tinggal dirumah tidak layak huni, terdegradasi nilai budaya dan kearifan lokal.
“Hal-hal itulah yang membuat masyarakat Maluku terus tertinggal, jika tidak berbenah diri menyosong masa depan kita,”ujarnya.
Di sisi lain, kata dia masyarakat Maluku terutama anak-anak muda memiliki etos kerja, budaya serta mentalitas dunia usaha yang masih kalah bersaing dengan orang lain. Seakan-akan filosofi dibalik syair lagu “biar miskin tapi tau senang sa”, masih melekat di dalam kehidupan sebagian orang Maluku.
“Saat masyarakat merayakan HUT ke-75 serta dengan semangat HUT kemerdekaan Indonesia ke-75 mengingatkan basudara semua terutama generasi muda, petani, nelayan, pelaku ekonomi kecil menengah, saudara-sauadaku yang ada di perdesaan, pesisir pantai, kaum cendekiawan, tokoh adat, tokoh agama, keluarga, kalau kita masih hidup dan berperilaku seperti orang masa bodoh, maka kita akan terus tertinggal dan kalah bersaing dengan orang atau orang lain, kita akan menjadi orang asing di negeri sendiri, sebaliknya kita harus menjadi tuan atas apa yang kita Maluku.,”tuturnya.
Olehnya itu, Menurut Wattimury sudah saatnya Maluku bangkit, negeri seribu pulau, bumi raja-raja ini harus bisa berdiri tegak menentukan masa depannya dalam bingkat NKRI.
“Kita punya rumah besar dan tempat dimana kita bisa bermusyawarah untuk menentukan masa depan Maluku, yaitu Pemda Provinsi Maluku. Yakinlah masyarakatku bahwa kalian semua punya rakyat di DPRD Provinsi Maluku akan bahu-membahu bersama Gubernur-Wakil Gubernur, dan seluruh aparat pemerintah provinsi Maluku meperjuangkan apa yang menjadi hidup orang Maluku,”ucapnya.