Pelabuhan dan bandara akan dibuka dalam waktu dekat.
Tual, suaradamai.com – Wali Kota Tual Adam Rahayaan dan Wakil Wali Kota Tual Usman Tamnge turun langsung melakukan sosialisasi tentang rencana Pemerintah Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara terkait pembukaan pembatasan Bandara Karel Sadsuitubun Langgur dan Pelabuhan Yos Sudarso Tual.
Sosialisasi dilaksanakan di Kantor Kecamatan Dullah Selatan, Selasa (28/7/2020) dengan melibatkan perangkat desa di kecamatan tersebut.
Pembicaraan terkait pembukaan bandara dan pelabuhan lebih banyak membicarakan terkait pola penanganan pelaku perjalanan. Tidak seperti penanganan sebelumnya, kali ini Pemkot Tual menugaskan perangkat desa untuk menyediakan fasilitas karantina di desa atau dusun masing-masing.
“Kami sarankan kepada setiap desa yang sudah membentuk relawan-relawan agar berperan aktif pada saat pelabuhan atau bandara dibuka,” kata Wali Kota usai pertemuan.
“Kita berangkat dari pengalaman, empat bulan lalu ada reaksi masyarakat yang menolak karena panik dan lain-lain. Maka harus dari sekarang kepala desa dan dusun rapat, memberikan arahan kepada warga tentang kesiapan mereka untuk menjemput pelaku perjalanan (yang merupakan warga desa/dusun masing-masing),” jelas Wali Kota.
Wali Kota mengatakan, masyarakat Kota Tual tidak perlu khawatir. Sebab pelaku perjalanan yang akan tiba ketika bandara dan pelabuhan dibuka, harus mengantongi berbagai dokumen perjalanan yang lengkap – seperti suket rapid test, kartu kewaspadaan kesehatan, dan sebagainya.
“Tidak usah khawatir karena yang datang itu sudah mengantongi rapid test. Beda dengan yang dulu. Kalo misalnya datang dari Ambon, dia reaktif, sudah pasti tidak dibolehkan naik kapal,” kata Wali Kota memastikan.
Ditanya terkait kepastian kapan buka bandara dan pelabuhan, Wali Kota menjelaskan, kebijakan tersebut akan dibuat secara bersama oleh Pemkot Tual dan Pemkab Malra. Sekretaris daerah kedua daerah sementara merumuskan persyaratan teknisnya.
“Yang memutuskan untuk pembatasan angkutan laut/udara kan, dua tim Gustu. Berdasarkan rapat koordinasi (di Aula Kantor Walikota Tual baru-baru ini), kita rencara buka tanggal 1 Agustus. Tapi disarankan waktu rapat itu, dua daerah harus merumuskan syarat-syarat teknis,” tambah Wali Kota.
Penjabat Kepala Desa Tual dan Taar dalam pertemuan tersebut menyatakan siap terima pelaku perjalanan dan juga akan melanjutkan informasi dalam pertemuan itu kepada warganya di desa.
Editor: Labes Remetwa
Pelaku perjalanan yang akan tiba ketika bandara dan pelabuhan dibuka, harus melewati tahap seleksi yang ketat.