Tiga hal yang menjadi pokok pembahasan antara lain ekonomi, keselamatan dan kesehatan, dan keamanan sosial.
Ambon, suaradamai.com – Gugus Tugas Pencegahan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku melakukan video conference (Vicon) bersama Gubernur Maluku, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Maluku dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) se-Maluku.
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Pencegahan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, kepada awak media melalui video live streaming, Rabu (8/4/2020), menyampaikan bahwa dari hasil vicon tersebut, gugus tugas mendapat laporan dari semua kab/kota mengenai kesiap-siagaan kabupaten/kota secara garis besar dalam memerangi viruss corona.
Tiga hal yang menjadi pokok pembahasan saat itu antara lain ekonomi, keselamatan dan kesehatan, dan keamanan sosial.
Kasrul mengatakan, beberapa pimpinan daerah sudah melakukan langkah-langkah lebih cepat, misalnya di Kabupaten Aru sudah menyiapkan sembako bagi mereka yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19.
“Mengenai ketahanan ekonomi semua sudah melaporkan bahwa ketersediaan dan distribusi pangan masih ada sampai dua bulan kedepan. Kecuali masalah gula pasir, bukan hanya masalah kita di Provinsi atau Kabupaten tapi juga menjadi masalah nasional,” kata Kasrul.
“Mudah-mudahan di minggu kedua atau kedepan ini, Maluku sudah mendapatkan suplay gula dari Pulau Jawa,” tambahnya.
Terkait jaringan pengaman sosial, Kasrul mengatakan, Gubernur Maluku Murad Ismaill sudah menginstruksikan bupati/wali kota untuk segera menghitung kebutuhan mereka yang terkena dampak atau kehilangan mata pencarian dalam wabah ini – seperti tukang becak, ojek, supir angkot dan lainnya.
“Kita sudah menyurati ke seluruh kab/kota untuk segera mendata. Kita sama-sama melakukan pembiayaan, kami di Provinsi 20 persen, kemudian kabupaten/kota ada 80 persen,” sebutnya.
Kasrul menambahkan, apabila pendataan di tingkat kabupaten/kota dipercepat, maka ditargetkan tahap pertama dari tiga tahap pembagian sembako dapat dilaksanakan sebelum masuk Bulan Suci Ramadhan.
“Kita akan memperluas yang namanya pembagian sembako. Kalau selama ini cuma 6 bulan, maka kita perpanjang menjadi 9 bulan,” kata Kasrul.
Terkait kesehatan, Tim Gustu Covid-19 Maluku memperkirakan ada 40 persen kelompok masyarakat menengah yang terpengaruh akan wabah ini. 40 persen masyarakat bawah sudah ditangani pemerintah lewat beberapa pembiayaan seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sementara 20 persen masyarakat lainya adalah kelompok atas/ sejahtera. Untuk itu, Kasrul berharap agar bantuan PKH yang hanya 40 persen ditingkatkan menjadi 80 persen.
“Kami bersama beberapa bupati/wali kota sudah mendata. Bahkan kami lihat tadi, Kabupaten Maluku Tengah sudah langsung mulai memberikan bantuan kepada nelayan dan kelompok pekerja kita lainnya yang terganggu akibat wabah Covid-19 ini,” ujar Kasrul.
Reporter: Chintia Samangun/ Penulis: Chintia Samangun/ Editor: Labes Remetwa
Pemerintah kabupaten/kota diharapkan mempercepat pendataan.