“Jadi, pasien itu hanya tinggal di kamar. Semua dilayani. Perawat yang melayani. Air, apa segala macam, perawat yang layani,” kata Sekretaris DPRD Malra Roy Rahayaan.
Langgur, suaradamai.com – Selama 10 hari dirawat di ruang isolasi RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Roy merasakan pelayanan yang, menurutnya, “sangat istimewa.”
“Pelayanannya melebihi ruangan yang lain. Di sana, kita dilayani dengan sangat istimewa. Jadi, pasien itu hanya tinggal di kamar. Semua dilayani. Perawat yang melayani. Air, apa segala macam, perawat yang layani,” kata Sekretaris DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Roy Rahayaan ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/1/2021).
“Jadi kita hanya tahu, tidur, bangun, segala sesuatu itu dilayani,” tambahnya.
Sejak tiba di Kei – dari Jakarta – Roy sudah merasakan ada yang tidak beres dengan kondisi kesehatannya. Dia mengambil keputusan untuk langsung ke rumah sakit, melakukan tes swab. Mendapati hasilnya positif terkonfirmasi Covid-19, dia meminta untuk dirawat saja di ruang isolasi.
Saat itu, dia belum ke rumah. Dia tidak ingin bersentuhan dengan keluarga, sebab takut akan menularkan virus.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata itu dirawat selama 10 hari di rumah sakit. Hari pertama sampai ke-5, kata dia, dia lebih banyak beristirahat dan mengonsumsi obat antivirus. “Kalo katong dirawat di rumah sakit selama 5 hari, diberi obat. Tiga hari setelah itu katong sudah tidak tularkan lagi karena virus sudah tinggal bangkai,” katanya meniru penjelasan dokter.
Beda dengan isolasi di rumah. Roy menyarankan agar penderita Covid-19 melakukan isolasi di rumah sakit. Karena selain terjamin tidak menularkan ke keluarga, seluruh pelayanan di rumah sakit gratis.
Menurut Roy, kebutuhannya selama di rumah sakit ditanggung oleh pihak RSUD Karel Sadsuitubun Langgur. “Semua ditanggung, sampai pada cuci pakaian pun. Tidak kasih keluar biaya apapun. Saya tidak ada satu rupiah pun yang keluar,” katanya.
“Jadi lima hari itu full minum obat Antivirus, infus apa segala macam. Setelah lima hari itu, lepas. Dan bebas, saya tinggal olahraga apa supaya bisa pulihkan stamina,” katanya menceritakan kembali pengalaman di rumah sakit.
Pada hari ke-6 sampai ke-10, Roy mengaku lebih banyak menyibukan diri dengan belajar. Dia belajar di youtube, dan menonton video senam Covid dan mengikuti gerakannya.
“Jadi buka youtube, senam, istirahat,” terangnya.
Imbauan dan harapan
Roy menegaskan, virus corona benar-benar ada. “Barang ini (Covid-19) ada, dan saya alami sendiri. Ini dari umur 0 tahun sampai sudah 50 tahun ini baru pernah sesak napas. Dan memang setengah mati,” katanya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara agar tetap memperhatikan protokol kesehatan, 3 M: menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
Bagi siapapun yang sudah terpapar virus atau merasa demikian, Roy mengajak agar segera memeriksa dan melakukan perawatan di rumah sakit. “Jangan malu berobat ke rumah sakit. Covid ini pandemi. Di luar sana kepala daerah juga kena, bahkan Gubernur DKI Jakarta juga. Jadi ini bukan aib. Ini pandemi sehingga jangan malu berobat.”
Kepada pihak RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Roy harap, semua ruangan di rumah sakit tersebut menerapkan pelayanan yang sama seperti di ruang isolasi. “Kalo semua ruangan terapkan yang sama dengan di ruang isolasi, maka pasien masuk di situ tidak lama, pasti cepat sembuh,” ujarnya.
Editor: Labes Remetwa
“Jadi kita hanya tahu, tidur, bangun, segala sesuatu itu dilayani,” kata Roy.
Baca juga: