Polikant Bantu Kelompok Nelayan di Sathean Atasi Tantangan Pakan dengan Inovasi Bahan Lokal

Untuk mengatasi tantangan pakan, tim berfokus pada pemanfaatan bahan lokal dalam pembuatan pakan ikan.


Langgur, suaradamai.com – Dalam semangat pengabdian kepada masyarakat, Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) melaksanakan program pengabdian masyarakat untuk mendukung kelompok nelayan pembudidaya ikan di Desa Sathean, Kecamatan Kei Kecil, Maluku Tenggara, khususnya kelompok Lairkari yang bergerak di bidang budidaya keramba jaring apung.

Kegiatan ini sebagai wujud tanggung jawab dosen dalam pengabdian kepada masyarakat.

“Di tahun 2025, kami bertiga mendapatkan bantuan berdasarkan proposal yang sudah kami kirimkan untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di desa nelayan pada kelompok Lairkari, kelompok ini adalah kelompok pembudidaya di keramba jaring apung,” ungkap A. Malik Serang, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Polikant saat diwawancarai Suaradamai.com di ruang kerjanya, Jumat (19/9/2025)

Serang mengatakan, Setelah melakukan observasi, diskusi, dan wawancara dengan kelompok tersebut, tim mengidentifikasi tiga permasalahan besar yang dihadapi, yakni ketersediaan pakan, manajemen usaha, dan pemasaran.

Sehingga hasil diskusi tim dan kelompok nelayan mencapai kata sepakat untuk mencoba membantu dari sisi pakan, manajemen usaha, hingga pemasaran.

Untuk mengatasi tantangan pakan, tim berfokus pada pemanfaatan bahan lokal dalam pembuatan pakan ikan.

“Kami sudah bersama-sama dengan kelompok Lairkari melakukan kegiatan teknik fregmentasi pakan, salah satu teknologi pembuatan pakan, intinya kami menggunakan bahan pakan lokal,” jelas Serang.

Pakan merupakan komponen krusial dalam budidaya ikan, menyumbang 60-70% dari total biaya produksi. Untuk mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang mahal, tim memperkenalkan solusi berbasis bahan lokal yang mudah didapatkan.

“Karena satu masalah terbesar adalah ketersediaan pakan. Dimana pakan itu 60-70% adalah biaya untuk pakan. Sehingga kami mencoba bahan-bahan lokal yang ada di Sathean, kemudian yang ada di pasar, yang tidak dimanfaatkan berupa limbah, kita manfaatkan,” terang Serang.

Bahan-bahan lokal untuk pembuatan pakan seperti daun kelor, usus ayam, hingga limbah rajungan (keraka) memang tidak sulit ditemukan dan sangat bermanfaat.

Daun kelor, yang tumbuh di hampir setiap rumah di Sathean, menjadi salah satu bahan utama.

“Alhamdulillah dari hasil kuesioner yang kami berikan ke kelompok, mereka sangat senang sekali, antusias, bahkan ada yang sampai belum tahu bahwa ternyata daun kelor itu bisa dibikin sebagai pakai ikan,” ujar Serang, merujuk pada hasil kuesioner yang menunjukkan respons positif dari kelompok nelayan.

Sementara usus ayam memang harus bekerjasama dengan pabrik-pabrik pemotongan ayam di Desa Ngadi, dan di pasar-pasar.

“Jadi ada yang potong ayam kemudian ususnya tidak dipakai, itulah yang digunakan,” kata Serang.

Kemudian limbah rajungan juga cukup tersedia dan bisa didapatkan di desa Letman.

Dengan memanfaatkan bahan lokal, diharapkan kendala ketersediaan pakan dapat diminimalisir, sekaligus meningkatkan pendapatan kelompok nelayan.

“Kami berharap dari kegiatan paling tidak ada dasar-dasar yang bisa kamu letakan untuk ke depannya sudah harus baik oleh Politeknik, kemudian didukung oleh pemerintah daerah, dan juga kelompok nelayan, sudah bisa terpikirkan untuk ada satu projek berkaitan dengan produksi pakan sehingga kendala-kendala pakan disa terminimalisir. Dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal,”

Program ini tidak hanya memberikan solusi praktis, tetapi juga membuka wawasan baru bagi masyarakat tentang pemanfaatan sumber daya lokal yang berkelanjutan.

Melalui pengabdian ini, Pokikant menunjukkan komitmennya untuk mendampingi masyarakat, khususnya para nelayan, dalam menghadapi tantangan usaha dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Langkah ini menjadi inspirasi bagi kolaborasi lebih luas antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun desa nelayan yang mandiri dan sejahtera.


Klik DI SINI untuk ikuti VIDEO BERITA dari Politeknik Perikanan Negeri Tual


Bagikan:

Ads

Populer

Artikel terkait

Agromos Bintuni Gelar Seminar Nasional, Dorong Pemasaran Lewat Pemanfaatan Teknologi Digital

Agromos merupakan sebuah hub atau wadah pemasaran yang diinisiasi...

Samdhana Institute Dorong Pengembangan Nanas, Pala dan Buah Merah di Moskona Teluk Bintuni

Sebagai langkah awal dalam upaya pemberdayaan masyarakat adat, Samdhana...

DPRD Maluku Gelar Paripurna, Sepakati KUA-PPAS Perubahan APBD 2025

Ambon, suaradamai.com – DPRD Provinsi Maluku menggelar rapat paripurna...

Polikant Latih Nelayan Lairkari Kelola Usaha dan Produksi Pakan Ikan Lokal

Pelatihan ini melibatkan kelompok nelayan Lairkari di Ohoi Sathean...