Pemilihan tempat tinggal di homestay/cottage di Pantai Ngurbloat selama berada di Kepulauan Kei, merupakan salah satu cara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberdayakan pelaku usaha kecil.
Langgur, suaradamai.com – Seakan mengikuti cara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, rombongan Direktur Standarisasi dan Sertifikasi Usaha Kemenparekraf juga memilih menginap di homestay milik pelaku usaha kecil selama berkegiatan di Kepulauan Kei, Maluku, 23-26 Oktober 2023.
Pemilihan tempat tinggal di homestay milik warga dan pelaku usaha kecil di Desa Wisata Ngilngof, merupakan salah satu cara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberdayakan pelaku usaha kecil.
Menparekraf Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Desa Wisata Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara, pada 28-29 Oktober 2021 lalu, bermalam di homestay “Everardus Mantap” milik warga setempat selama dua hari satu malam.
Kali ini, rombongan Direktur Standarisasi dan Sertifikasi Usaha Kemenparekraf melakukan hal serupa. Rombongan yang berjumlah 10 orang itu tinggal di sembilan homestay di Pantai Ngurbloat, Desa Wisata Ngilngof, selama empat hari tiga malam.
Direktur Standarisasi dan Sertifikasi Usaha Kemenparekraf, Hanifah Makarim, mengatakan, pemilihan tempat tinggal di Ngurbloat bertujuan agar lebih dekat dengan lokasi acara dan meninjau Desa Wisata Ngilngof.
“Justru kita mau di homestay, agar bisa berinteraksi dengan masyarakat dan bisa melihat kearifan lokal setempat,” jelas Hanifah kepada wartawan di Balai Kesenian Ngurbloat, Selasa (24/10/2023).
Selain itu, juga bertujuan memberdayakan pelaku usaha setempat.
“Kalau di homestay kan akan melibatkan masyarakat. Tim saya nginap yang (homestay) di sepanjang pantai. Makanannya juga disediakan oleh warga setempat,” tambah Hanifah.
Kehadiran rombongan Direktur Standarisasi dan Sertifikasi Usaha Kemenparekraf di Ngurbloat, dalam rangka kegiatan Literasi Keuangan – Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP), 24-25 Oktober.
Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Destinasi Wisata Ngurbloat, Ronald Tethool, mengucapkan terima kasih kepada rombongan Kemenparekraf. Menurut Tethool, kehadiran rombongan Kemenparekraf ini membantu meningkatkan pendapatan pelaku usaha kecil di Desa Wisata Ngilngof.
Ronald menyebutkan, Desa Wisata Ngilngof punya 50 homestay, terdiri atas homestay kelas superior dan deluxe berjumlah 42 kamar, dan kelas sweet sebanyak enam kamar.
“Tim (Kemenparekraf) pakai kurang lebih sembilan kamar. Tiga (kamar) di area Pantai Ngurbloat dan enam di dalam kampung Desa Wisata Ngilngof. Ini pendapatan lumayan. Rata-rata biaya penginapan Rp400-Rp600 ribu per malam,” ungkap Ronald.
“Belum terhitung dengan konsumsi. Jadi konsep pemberdayaan jalan. Kita punya gedung (Balai Kesenian) yang mereka sewa (untuk kegiatan). Begitu juga kita punya tim katering (usaha pesanan makanan) dari Penggerak PKK Desa Ngilngof,” tambah Ronald.
Editor: Labes Remetwa