Dikatakan, per hari ini kuota BBM bersubsidi jenis Pertalite berada dilevel 15 hari kedepan. Begitu juga jenis Pertamax yang tersedia stoknya selama 15 hari. Minyak tanah juga masih diposisi 11 hari kedepan. Biosolar masih cukup 16 hari. Sementara untuk Aftur, tersedia 400 hari stok tersedia.
Saumlaki, suaradamai.com– Pertamina menjamin stok bahan bakar minyak (BBM) mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT). Alhasil, warga di Bumi Duan Lolat ini, di imbau untuk tidak perluh khawatir, karena Pertamina akan terus memantau pergerakan stok BBM bersubsidi di Tanimbar. Pasca kenaikan harga BBM oleh Pemerintah Pusat (Pempus) Demikian diungkapkan Fuel Terminal Manager Pertamina Saumlaki, Muh Ali Hakka, kepada Ambon Ekspres, Senin (5/9/2022).
“Kami harap masyarakat jangan khawatir karena stok BBM yang kami siapkan saat ada pengumuman kenaikan harga dari pemerintah sangat cukup untuk memenuhi permintaan konsumen,” ujarnya.
Dikatakan, per hari ini kuota BBM bersubsidi jenis Pertalite berada dilevel 15 hari kedepan. Begitu juga jenis Pertamax yang tersedia stoknya selama 15 hari. Minyak tanah juga masih diposisi 11 hari kedepan. Biosolar masih cukup 16 hari. Sementara untuk Aftur, tersedia 400 hari stok tersedia.
“Kapal Tengker yang memuat BBM dari Ambon ke Saumlaki sementara dalam perjalanan. Sebanyak 250 ton jenis minyak tanah yang akan masuk lagi, karena kapal lancar, ada yang seminggu sekali droping atau tiga hari sekali,” beber Ali.
Alhasil, ditegaskan Fuel Termina Manager Pertamina Saumlaki ini, tidak ada kelangkaan BBM dan permintaan terhadap stok kebutuhan untuk KKT juga masih sama. Memang diakui, ada keluhan kelangkaan minyak tanah di Tanimbar. Akan tetapi, setelah pihaknya bersama Disperindag setempat maupun aparat keamanan melakukan on the spot lapangan, menemukan fakta bahwa pada agen-agen minyak tanah, banyak yang tidak menjual secara eceran. Dimana mereka menampungnya, untuk dijual per drem secara langsung kepada pembeli diluar Tanimbar (Menjual ke Maluku Barat Daya).
“Permintaan dari luar Pulau Tanimbar ini besar. BBM dari KKT dibawah ke MBD. Oleh karena itu, dari pantauan lapangan tersebut, langkah yang diambil yakni menegaskan kepada agen Mitan bahwa tidak boleh menjual per drem tetapi perliter saja. Kan sekarang harga Mitan per liter Rp3.750,” tandasnya, yang menambahkan bahwa peningkatan kebutuhan BBM di Tanimbar, lantaran selain digunakan untuk kebutuhan dapur, tetapi juga sebagai bahan bakar untuk penerangan. Mengingat pulau-pulau di Tanimbar belum semuanya dialiri listrik negara 24 jam, bahkan ada yang belum sama sekali teraliri listrik. Pertamina Jamin Stok BBM Mampu Penuhi Kebutuhan Masyarakat KKT
Saumlaki.- Pertamina menjamin stok bahan bakar minyak (BBM) mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT). Alhasil, warga di Bumi Duan Lolat ini, di imbau untuk tidak perluh khawatir, karena Pertamina akan terus memantau pergerakan stok BBM bersubsidi di Tanimbar. Pasca kenaikan harga BBM oleh Pemerintah Pusat (Pempus). Demikian diungkapkan Fuel Terminal Manager Pertamina Saumlaki, Muh Ali Hakka, kepada Ambon Ekspres, Senin (5/9).
“Kami harap masyarakat jangan khawatir karena stok BBM yang kami siapkan saat ada pengumuman kenaikan harga dari pemerintah sangat cukup untuk memenuhi permintaan konsumen,” ujarnya.
Dikatakan, per hari ini kuota BBM bersubsidi jenis Pertalite berada dilevel 15 hari kedepan. Begitu juga jenis Pertamax yang tersedia stoknya selama 15 hari. Minyak tanah juga masih diposisi 11 hari kedepan. Biosolar masih cukup 16 hari. Sementara untuk Aftur, tersedia 400 hari stok tersedia.
“Kapal Tengker yang memuat BBM dari Ambon ke Saumlaki sementara dalam perjalanan. Sebanyak 250 ton jenis minyak tanah yang akan masuk lagi, karena kapal lancar, ada yang seminggu sekali droping atau tiga hari sekali,” beber Ali.
Alhasil, ditegaskan Fuel Termina Manager Pertamina Saumlaki ini, tidak ada kelangkaan BBM dan permintaan terhadap stok kebutuhan untuk KKT juga masih sama. Memang diakui, ada keluhan kelangkaan minyak tanah di Tanimbar. Akan tetapi, setelah pihaknya bersama Disperindag setempat maupun aparat keamanan melakukan on the spot lapangan, menemukan fakta bahwa pada agen-agen minyak tanah, banyak yang tidak menjual secara eceran. Dimana mereka menampungnya, untuk dijual per drem secara langsung kepada pembeli diluar Tanimbar (Menjual ke Maluku Barat Daya).
“Permintaan dari luar Pulau Tanimbar ini besar. BBM dari KKT dibawah ke MBD. Oleh karena itu, dari pantauan lapangan tersebut, langkah yang diambil yakni menegaskan kepada agen Mitan bahwa tidak boleh menjual per drem tetapi perliter saja. Kan sekarang harga Mitan per liter Rp3.750,” tandasnya, yang menambahkan bahwa peningkatan kebutuhan BBM di Tanimbar, lantaran selain digunakan untuk kebutuhan dapur, tetapi juga sebagai bahan bakar untuk penerangan. Mengingat pulau-pulau di Tanimbar belum semuanya dialiri listrik negara 24 jam, bahkan ada yang belum sama sekali teraliri listrik.
Baca juga: