
“Di meja kedua, saya grogi, karena di sini saya harus diperiksa riwayat sakit. Dan di meja ini pula penentuan apakah bisa lanjut atau tidak. Ini mendebarkan,” ungkap pria berkacamata itu.
Langgur, suaradamai.com – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menggelar vaksinasi Covid-19 perdana di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Jumat (29/1/2021).
Pada pencanangan perdana ini, ada sosok laki-laki yang merupakan seorang awak media (wartawan), ditunjuk oleh Bupati Malra M. Thaher Hanubun untuk mengikuti vaksinasi. Bupati bermaksud melibatkan awak media agar meyakinkan masyarakat terhadap vaksin.
Kepala Kejaksaan Negeri Tual Dicky Darmawan merupakan orang yang pertama menerima vaksin. Diikuti Danramil Kei Kecil Richard J. Sapury dan Kepala Dinas Kominfo Malra Antonius Walken Raharusun.
Bupati juga sempat mendaftarkan diri. Namun hanya sampai di meja kedua untuk pemeriksaan kesehatan. Karena batasan umur, Bupati tidak disuntik vaksin. Ada peserta lain yang terlibat, namun mereka semua hanya sampai meja kedua lantaran tekanan darah tinggi.
Melihat situasi tersebut, Bupati memanggil para awak media yang hadir saat itu. Kurang lebih ada sekitar 20 wartawan yang hadir. Entah apa yang menjadi pertimbangan, Bupati langsung menunjuk Gerry Ngamel, wartawan Marrinnews.com sebagai perwakilan awak media menerima vaksin.
Gerry terkejut, sempat ragu. Namun akhirnya dia bersedia menerima vaksin.
“Saya juga terkejut, namun juga saya langsung merasa siap walalu tiba-tiba. Sempat deg-deganlah saat itu,” ungkap Gerry kepada reporter Suaradamai.com lewat sambungan telepon.
Ada prosedur yang harus diikuti dalam proses vaksinasi. Kegiatan di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur itu dibagi dalam empat tahap, melalui empat meja, dimana setiap meja ada prosedur yang harus diikuti.
Meja pertama untuk registrasi. Calon penerima vaksin harus menunjukan KTP untuk dibuat kartu imunisasi. Di meja kedua, dilakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan pemeriksaan riwayat kesehatan. Penyuntikan vaksin dilakukan di meja ketiga. Dan meja yang terakhir disiapkan untuk observasi lebih lanjut mengenai gejala setelah divaksin.
Di meja, pertama Gerry mendaftar. Ketika dirinya berada di meja kedua untuk diperiksa tekanan darahnya, terlihat ada kerutan di bagian matanya.
“Di meja kedua saya rasa grogi, karena di sini saya harus diperiksa riwayat sakit. Dan di meja ini pula penentuan apakah bisa lanjut atau tidak. Ini mendebarkan,” ungkap pria berkacamata itu.
Gerry berhasil melewati tahap pemeriksaan kesehatan dan menerima vaksin di meja ketiga. Dia legah, karena setelah disuntik, tidak ada gejala aneh yang timbul pada dirinya.
“Dokternya sangat ahli, cepat saja disuntik. Dan saya merasa bersyukur karena tidak ada gejala apapun, sebelumnya ada perasaan panik,” tutur Gerry.
Sehari sebelum kegiatan vaksinasi, Gerry sempat merasa tidak enak badan. Malam itu, dia minum obat dan vitamin. Keesokan paginya, dia mempersiapkan diri untuk meliput, malah ditunjuk Bupati untuk menerima vaksin.
“Malamnya sedikit tidak enak badan, setelah minum obat ya badan segar. Eh, paginya divaksin, jadi sempat gugup di situ,” katanya.
Hingga saat ini, tidak ditemukan gejala apapun pada wartawan itu. Sebelumnya, usai divaksin, dia merasa sedikit kantuk.
Gerry menjamin bahwa vaksin ini tidak berbahaya dan aman untuk diterima.
Editor: Labes Remetwa
Gerry terkejut, sempat ragu. Namun akhirnya dia bersedia menerima vaksin.
Baca juga: