Mgr. Seno Ngutra adalah Uskup pertama yang berasal dari pastor keuskupan Amboina. Sebagai Uskup baru, ia akan memimpin sekitar 133.108 umat Katolik di wilayah Maluku dan Maluku Utara.
Ambon, suaradamai.com – Mgr. Seno Ngutra akan ditahbiskan sebagai Uskup Diosis Amboina pada 23 April mendatang. Sebagai Uskup baru, Ia akan memimpin sekitar 133.108 umat Katolik di wilayah Maluku dan Maluku Utara.
Ketua Panitia Penahbisan yang juga sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Amboina, RD. Ignasius Refo, mengungkapkan, Keuskupan Amboina sudah memiliki Uskup baru yang telah ditetapkan (Dipromulgasikan) oleh Paus Fransiskus pada 8 Desember 2021 lalu, untuk memulai tugas penggembalaan sebagai Uskup.
“Prosesi penahbisan akan berlangsung di Katedral St. Fransiskus Xaverius Ambon pada 23 April mendatang. Mgr. Seno Ngutra adalah Uskup pertama yang berasal dari pastor keuskupan Amboina. Sebelumnya, semua Uskup Keuskupan Amboina berasal dari Tarekat Hati Kudus Yesus, atau yang dikenal dengan MSC (Missionarii Sacratissimi Cordis Iesu),” ungkap Pastor Refo kepada awak media di Keuskupan Amboina, Rabu (20/4/2022).
Refo menjelaskan, Uskup adalah pimpinan Gereja Katolik setempat yang bernama Keuskupan. Uskup dipilih oleh Tahta Suci Vatikan dan bersifat seumur hidup. Kerena jabatannya, uskup menjadi bagian dari jajaran para Uskup sedunia (Collegium Episcopal). Uskup mengemban tugas rasul dan secara istimewa bertugas di Keuskupannya sebagai nabi yang mengajar, imam yang memimpin perayaan ibadah, dan pemimpin umat Katolik.
Peristiwa penetapan dan penahbisan seorang Uskup, terang Ignasius Refo, bagi sebuah keuskupan dalam Gereja Katolik adalah peristiwa langka. Karena sebuah keuskupan hanya memiliki seorang Uskup sebagai pemimpin keuskupan dan masa baktinya berlangsung sampai usianya 75 tahun.
“Hukum Gereja (KHK Kanon 401) pasal 1 mengatur bahwa seorang uskup mengundurkan diri dari jabatannya, jika dia sudah genap 75 tahun. Pasal 2, atau jika karena alasan kesehatan atau alasan lain yang berat uskup tidak bisa lagi menjalankan tugasnya dengan baik,” jelas Refo.
Rangkaian Tahbisan Uskup Mgr. Seno Ngutra, Refo menambahkan, akan berlangsung selama tiga hari, yakni pada 22 April digelar Ibadat Vesper Agung di Gereja Katedral St. Fransiskus Xaverius Ambon. Prosesi iman ini dipimpin oleh Uskup Manado, Mgr. Benedictus Rolly Untu.
Ibadat Vesper Agung dilaksanakan dengan acara utama pengingkraran kesetiaan Uskup, Seno Ngutra, kepada Bapa Suci Paus Fransiskus dan penganti-penggantinya. Dan pengakuan Iman Uskup terpilih antara lain, untuk menerima dan mempertahankan ajaran iman dan kesusilaan dan menyatakan janjinya untuk berpegang teguh pada ajaran Magisterium Gereja.
Dalam Ibadat Vesper Agung, lanjut RD. Ignasius Refo, akan dinyanyikan mazmur-mazmur pujian atas karya Allah yang maha agung bagi umat manusia dan bagi Gereja Keuskupan Amboina. Dalam Vesper Agung ini pula, diberkati Insignia (atribut penanda Uskup, seperti mitra cincin, tongkat, kalung salib, serta takhta Uskup yang akan dipakai oleh Uskup baru dalam tugas penggembalaannya sepanjang hidupnya).
Pada 23 April 2022, sambung Refo, akan diadakan upacara Penahbisan Uskup pada pukul 16.00 WIT. Uskup Seno Ngutra akan ditahbiskan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Piero Pioppo, sebagai penahbis utama. Uskup Petrus Canisius Mandagi sebagai Penahbis 1 dan Uskup Benedictus Rolly Untu sebagai Penahbis 2.
“Pada 24 April akan diadakan misa episkopal. Ini adalah misa pertama uskup baru yang diadakan di Katedral pada pukul 17.00 WIT,” tambah Refo.
Upacara penahbisan akan dihadiri kurang lebih 25 uskup dari keuskupan-keuskupan di Indonesia. Ada juga perwakilan dari keuskupan yang uskupnya tidak berkesempatan hadir, kemudian ada lebih dari 150 pastor, 50 biarawan/biarawati, perwakilan umat dari wilayah Gerejawi Keuskupan Amboina dan perwakilan paroki-paroki di Kota Ambon.
“Direncanakan akan ada 1000 orang yang mengikuti upacara penahbisan ini. Setelah upacara tahbisan, acara dilanjutkan dengan acara seremoni yang direncanakan pukul 21.00 WIT,” imbuh Refo.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: