
Sebanyak 50 anak yang mengikuti sunatan masal dan masyarakat yang akan memperoleh pelayanan kesehatan, sebelumnya menjalani Rapid Tes Antigen terlebih dahulu.
Ambon, suaradamai.com – Majelis Taklim (MT) Nur Asiah Provinsi Maluku menggandeng Biro Kesra beserta tim dokter Dinas Kesehatan Provinsi Maluku menggelar sunatan dan pelayanan kesehatan massal secara gratis bagi masyarakat yang ada di Jazirah Leihitu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Senin (29/3/2021).
Program pelayanan kesehatan ini dipusatkan di halaman Benteng Amsterdam, Negeri Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Malteng, yang dibuka secara resmi oleh Ketua Umum MT Nur Asiah Provinsi Maluku, Hj. Widya Pratiwi Murad Ismail. Dihadiri jajaran Kemenag Maluku, para pimpinan OPD Pemprov, jajaran Kantor Camat Leihitu, Pemerintah Negeri Hila, para Tokoh agama/adat/masyarakat Negeri Hila, jajaran Majelis Taklim (MT) Nur Asiah Maluku, para MT se-Jazirah Leihitu dan peserta sunatan.
Sebanyak 50 anak yang mengikuti sunatan masal dan masyarakat yang akan memperoleh pelayanan kesehatan, sebelumnya menjalani Rapid Tes Antigen terlebih dahulu.
Program layanan kesehatan perdana diinisiasi MT Nur Asiah tersebut, Hj. Widya Pratiwi Murad Ismail dan berkesempatan menyerahkan 250 paket bingkisan kepada orang tua anak yang mengikuti sunatan, para janda dan warga kurang mampu.
“Pelaksanaan sunatan masal dan pelayanan kesehatan ini merupakan kegiatan perdana MT Nur Asiah Provinsi Maluku sejak dilantik Gubernur Maluku pada 1 November 2020 lalu. Kami putuskan pelaksanaan di negeri hila,” Ujar dia.
Dalam sambutnya, istri Gubernur Maluku itu menyampaikan beberapa pesan.
Pertama, sunatan merupakan bagian dari syariat agama Islam yang wajib hukumnya untuk dilaksanakan. Sebab berfungsi sebagai pembersihan diri untuk syarat sahnya ibadah.
“Sedangkan pandangan kesehatan, sunatan berfungsi untuk membuang anggota tubuh yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus dan bakteri yang dapat merusak organ tubuh,” ucap dia.
Pada pesan kedua, Penasehat Majelis Taklim di Provinsi Maluku itu berharap agar peserta sunatan untuk sabar, tidak takut dan tetap semangat. Karena sunatan yang diikuti ini merupakan ibadah untuk kebersihan diri. Sebab, dalam ajaran agama Islam, kebersihan merupakan bagian dari iman dan pangkal dari kesehatan.
“Demikian halnya dengan pelayanan kesehatan yang dilakukan saat ini, semata-mata membantu masyarakat untuk tetap hidup sehat, sehingga dapat bekerja dan beraktifitas dengan baik,” Jelas dia.
Pesan ketiga, Widya mengajak para orang tua dan masyarakat Jazirah Leihitu untuk selalu membimbing anak-anak agar dapat menjaga kebersihan, dan menciptakan budaya pola hidup bersih dan sehat.
“Ajari anak-anak kita untuk selalu berbuat kebaikan, sopan santun sehingga kelak menjadi generasi muda yang memiliki akhlak dan budi pekerti yang mulia,” Pungkas Widya.
Mengahiri sambutannya, Widya mengajak masyarakat Jazirah Leihitu, untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dengan selalu mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker.
Editor: Petter Letsoin