Agromos merupakan sebuah hub atau wadah pemasaran yang diinisiasi oleh empat marga dari Moskona. Saat ini pengelolaannya masih dibantu oleh Samdhana Institute dan mitranya.
Bintuni, suaradamai.com – Agromos Bintuni menggelar seminar nasional tentang Rahasia Membangun Tim Digital Marketing. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (23/9/2025).
Ketua Panitia Pelaksana Bima Andika menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mengoptimalkan penggunaan teknologi digital dalam memasarkan produknya.
“Diharapkan semua UMKM di Bintuni bisa memanfaatkan teknologi yang ada terutama teknologi digital. Teknologi digital di Bintuni sebelumnya menurut saya sangat kurang. Di Bintuni ni [pemasaran] masih melalui WhatsApp, dan kita akan mencoba next level (naik kelas),” ujar Bima yang juga merupakan Koordinator Lapangan Agromos Bintuni.
Seminar yang didukung oleh Samdhana Institute ini menghadirkan narasumber Konsultan Digital Marketing Faizal Alfa, dari Malang, Jawa Timur. Agromos melibatkan ratusan peserta yang merupakan pelaku UMKM di Tanah Sisar Matiti.
Kegiatan dilaksanakan dalam dua sesi dengan metode pemberian materi dan diskusi seputar: mindset marketing; menentukan target; menentukan tim dan jobdesk; bongkar taktik baru dengan studi kasus; rekomendasi alat dan perangkat kerja; serta indikator dan pelaporan marketing.
Tentag Agromos Bintuni
Project Coordinator – PERMATA – Samdhana Institute, Tony Hutabarat, menjelaskan, Agromos merupakan sebuah hub atau wadah pemasaran yang diinisiasi oleh empat marga dari Moskona. Mereka adalah Marga Ogoney, Yen, Yec, dan Masakoda.
Saat ini, lanjut Tony, pengelolaannya masih dibantu oleh Samdhana Institute dan mitranya. Keberadaan Agromos bertujuan menyerap komoditas perkebunan seperti nanas, pala, dan buah merah dari Moskona.
Ketiga komoditi tersebut diserap kemudian dijual langsung atau diolah menjadi produk turunan seperti sirup dan lain-lain, sebelum dipasarkan kepada masyarakat.
“Agromos ini nantinya akan menjadi semacam entitas bisnis, bisa menjadi toko yang menjual produk-produk dari atas (Moskona). Sementara masyarakat akan berkonsentrasi untuk bagaimana membuat produknya makin bagus,” terang Tony.
Tony mengatakan, pihaknya berencana agar kedepan Agromos sudah dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat.
“Pada akhirnya kita berharap nanti ini (Agromos) bisa dikelola oleh masyarakat. Tetapi masyarakat pasti perlu bantuan, perlu bimbinganlah. Kita masih dalam tahap itu (bimbingan),” jelas Tony.
Editor: Labes Remetwa
Klik DI SINI untuk ikuti VIDEO BERITA dari Kabupaten Teluk Bintuni