Wali Kota harap ada kerjasama dan pengertian baik dari masyarakat terkait lahan.
Tual, suaradamai.com – Kota Tual memiliki sejumlah tempat wisata pantai dan pulau-pulau yang unik. Potensi wisata ini sementara dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat. Pantai Difur yang terletak di Desa Labetawi, Kecamatan Dullah Utara, merupakan salah satu potensi wisata pantai yang bakal menjadi ikon wisata Kota Tual.
Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Kota Tual Moksen Ohoiyuf mengungkapkan, beberapa waktu lalu Wali Kota Tual Adam Rahayaan didampingi Wakil Wali Kota Usman Tamnge, beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkunjung ke Pantai Difur.
Di Desa Labetawi, rombongan Pemerintah Kota Tual bertatap muka bersama tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat. Saat pertemuan itu, bersamaan secara simbolis Wali Kota mencanangkan dan menetapkan Desa Labetawi sebagai Desa Sadar Wisata di Kota Tual.
“Jadi nanti bersama-sama dengan pemerintah kota dengan pemerintah desa akan membenahi lokasi setempat. Utamanya sektor pariwisata Pantai Difur,” ungkap Moksen kepada wartawan di Balai Kota Tual, pekan lalu.
Moksen menjelaskan, selain adanya Dinas Pariwisata Kota Tual, Wali Kota Tual juga akan membentuk badan dan promosi wisata. Nantinya akan bekerja untuk mendorong potensi wisata Pantai Difur dan lokasi wisata lainnya.
“Secara garis besar terdiri atas satu badan atau satu tim khusus yang akan membantu mendorong percepatan pengembangan Pantai Difur sebagai salah satu wisata pantai ada di Kota Tual,” paparnya.
Kata Moksen, dalam tatap muka itu, Wali Kota berharap kerja sama dan pengertian baik dari masyarakat. Apabila ada lahan masyarakat yang akan digusur untuk pelebaran akses jalan untuk dapat dibicarakan secara kekeluargaan.
“Untuk pelebaran jalan akses masuk dan lainnya, kalau bisa duduk bersama kita bicarakan bersama sehingga tidak menimbulkan beda pendapat,” imbau Moksen mengutip pesan Wali Kota Tual Adam Rahayaan.
Pemkot Tual, sambung Moksen, akan bekerja membuka akses ke Pantai Difur. Bila sudah akses masuk ke Pantai Difur, tentu akan berdampak bagi masyarakat setempat.
“Dampak langsung pasti yang merasakan itu masyarakat setempat. Tapi diharapkan, tokoh adat setempat kepada masyarakat untuk duduk bersama untuk menyatukan persepsi untuk pengembangan wisata Pantai Difur,” ajaknya.
Reporter: Daniel Mituduan/ Penulis: Daniel Mituduan/ Editor: Tarsis Sarkol