Peserta sempat berebutan masuk ruangan simulasi.
Langgur, suaradamai.com – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Maluku Tenggara menggelar simulasi Computer Assisted Test (CAT) bagi 2.086 peserta tes SKD Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) daerah setempat, Kamis (6/2/20).
Simulasi berlangsung di Ruang Laboratorium SMA Negeri 3 Malra. Dijadwalkan berlanjut hingga Jumat, (7/2/20).
Sekretaris Panitia, Robertus E. A. Farfar mengatakan, simulasi ini dilaksanakan guna memantapkan peserta dalam menghadapi tes SKD yang akan dilangsungkan pekan depan.
“Bertolak dari pengalaman tes 2018, banyak dari peserta yang tidak paham menggunakan teknologi. Akhirnya dalam tes mereka (peserta) terlihat gugup dan lamban mengerjakan soal, padahal waktu terus berjalan,” ungkap Robertus E. A. Farfar kepada awak media ini di sela-sela pelaksanaan simulasi.
“Kami merasa perlu untuk melakukan pemantapan dan memberikan arahan semaksimal mungkin melalui simulasi ini,” tambahnya.
Far-Far menambahkan, hal kedua yang menjadi dasar simulasi ini adalah agar pihak panitia dapat mengetahui sejauh mana presentasi hasil yang dicapai setiap peserta.
“Meskipun bobot soal yang ada tidak sama, tetapi setidaknya dari hasil simulasi ini kami bisa punya gambaran terkait peluang mengisi formasi per jabatan yang tersedia pada rekrutmen CPNSD kali ini,” ujarnya.
Far-Far menegaskan, meski simulasi dilaksanakan hanya dua hari, tetapi paling tidak bisa membantu 2/3 dari jumlah peserta tes kali ini. Ia berharap, melalui simulasi ini para peserta akan lebih mantap.
Terkait kesiapan lainnya, Farfar menyatakan, semua penunjang pelaksanaan tes SKD pada 12-16 Februari sudah rampung 99, 9 persen. Ia memastikan, kondisi komputer aman, tidak ada gangguan.
“Untuk tes ini, hanya tinggal menunggu kedatangan tim dari pusat saja. Server pada komputer juga aman dan siap dipakai pada hari H nanti,” tukasnya.
Rebutan Masuk Ruang Tes
Sesuai pantauan media ini di lokasi simulasi, para peserta nampak berebutan memasuki ruangan tes. Hal ini dikarenakan tak ada kartu antre atau sejenisnya dari panitia penyelenggara.
Melihat kondisi itu, panitia kemudian membuat nomor antre dan membagikannya kepada para peserta.
Sementara itu, para peserta yang sudah pernah mengikuti tes tahun sebelumnya, diimbau agar tidak mengikuti simulasi ini dan memberikan kesempatan bagi peserta yang belum pernah mengikuti tes. (gerryngamel/labesremetwa)