Beranda Politeknik Perikanan Negeri Tual Bidang Akademik Boboti Kurikulum, Polikant Berkolaborasi dengan Industri Perikanan

Boboti Kurikulum, Polikant Berkolaborasi dengan Industri Perikanan

0
Boboti Kurikulum, Polikant Berkolaborasi dengan Industri Perikanan
Direktur Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) Jusron A. Rahajaan menyampaikan sambutan pada pertemuan dengan industri perikanan yakni PT. Fortune Hasil Samudra (FHS) dan PT. Davin Mutiara di Café Lumba-Lumba, Ohoi Sathean, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (25/2/2021). Foto: Orion

Hasil pertemuan itu diharapkan menghasilkan bahan untuk membantu penyusunan kurikulum.


Langgur, suaradamai.com – Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) berkolaborasi dengan industri perikanan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam mendukung Indonesia sebagai poros maritim dunia dan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).

Untuk itu, Polikant menggelar pertemuan dengan industri perikanan yakni PT. Fortune Hasil Samudra (FHS) dan PT. Davin Mutiara di Café Lumba-Lumba, Ohoi Sathean, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (25/2/2021).

Dalam sambutannya, Direktur Polikant Jusron A. Rahajaan menjelaskan, ketika terbentuknya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, mempunyai misi “kawin masal”. Kawin masal dimaksudkan agar perguruan tinggi menikah secara formal dengan industri. Menikah dengan program-program yang menghasilkan ilmu terapan dan berkolaborasi dengan SMK dan Perguruan Tinggi.

Tidak hanya sebatas kawin, tetapi juga harus menghasilkan anak, artinya membuat program-program yang bisa diimplementasikan dan menghasilkan lulusan-lulusan yang nantinya bisa terserap di lapangan kerja.

Jusron berharap, dengan kehadiran para mitra ini, 10 Program Studi (Prodi) memiliki mitra industri yang relevan, kemudian bisa menghasilkan satu kesepahaman tentang pembelajaran berbasis industri.

Dia akui, Polikant termasuk yang bergerak terlambat dalam mempersiapkan konsep industri. Oleh sebab itu, dia harap, para dosen terus memperbanyak penelitian dan pembelajaran agar bisa menerapkan kurikulum yang benar.

“Di Polikant, mahasiswa belajar untuk bekerja. Sehingga jauh lebih rumit, karena memahami sisi akademik dan menerapkannya adalah dua pekerjaan yang dikerjakan bersamaan,” jelas dia.

Hasil pertemuan itu diharapkan melahirkan bahan untuk membantu penyusunan kurikulum, sehingga menambah bobot materi ajar dan penelitian. Dengan begitu, mampu mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi peneliti dan calon wirausaha yang sukses nantinya.

“Kesuksesan terbesar kita adalah ketika anak didik kita mampu melakukan terobosan usaha dan penelitian, yang dapat menumbuhkan perekonomian di daerah ini, baik dari sektor perikanan dan pariwisata,” pungkas Jusron.

Editor: Labes Remetwa


Baca juga:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini