Saumlaki, suaradamai.com – Partisipasi perempuan dalam ranah politik di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, terutama ketika mereka maju sebagai calon kepala maupun wakil kepala daerah dalam Pilkada.
Stereotip gender yang mengakar di masyarakat seringkali menjadi hambatan utama, karena perempuan kerap dianggap kurang kompeten atau tidak memiliki kemampuan memimpin setara dengan laki-laki. Belum lagi, sistem politik yang masih didominasi oleh jaringan patriarki membuat perempuan sulit mendapatkan dukungan penuh dari partai politik, baik dalam bentuk pencalonan maupun pembiayaan kampanye yang kompetitif. Tak jarang pula, seorang perempuan yang maju juga sering menghadapi kampanye hitam berbasis isu personal seperti kehidupan rumah tangga atau penampilan fisik, yang jarang dialami oleh kandidat laki-laki.
Hambatan ini semakin mempertegas bahwa politik di Indonesia belum sepenuhnya inklusif. Dengan memperbaiki sistem yang lebih inklusif dan memberikan ruang yang setara, peran perempuan dalam politik dapat menjadi motor penggerak perubahan yang signifikan.
Stigma tersebut juga dialami oleh Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar Juliana Chatarina Ratuanak yang terpilih dalam Pilkada 2024, bersama pasangan Bupati Ricky Jawerisa. Ratuanak berhasil menduduki kursi wakil kepala daerah Pertama di Tanimbar.
Banyak harapan rakyat terhadap kedua sosok ini. Mengingat keduanya merupakan perpaduan yang serasi. Mengingat Ricky Jawerisa yang merupakan anak muda smart dengan Larat belakang politisi, dikombain dengan sosok Juliana Chatarina Ratuanak yang murni dari birokrasi, diharapkan dapat membawah rakyat dan daerah ini semakin lebih baik dari kepemimpinan-kepemimpinan sebelumnya. Apalagi dengan berbagai tantangan nasional ditengah penghematan anggaran yang cukup besar. Mampukah keduanya mencetak sejarah kesuksesan untuk Tanimbar tercinta? Mari kita dukung dan topang pemimpin Tanimbar yang baru ini.
KOMENTAR TERBARU