Pada iven Meti Kei tahun 2018, panitia pelaksana mengharuskan setiap peserta karnaval menyediakan kantong sampah. “Itu sangat efektif,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara Roy Rahayaan saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (16/1/20).
Langgur, suaradamai.com – “Wisatawan manca negara kalau lihat sampah, dia akan sangat terganggu,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara Roy Rahayaan saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (16/1/20).
Sampah, menurut Roy, punya dampak langsung terhadap kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah.
“Ada (wisatawan) yang lihat sampah, langsung pungut. Itu menunjukkan bahwa kepeduliannya sangat besar. Masyarakat harus memahami bahwa sampah sangat mempengaruhi opini wisatawan terhadap daerah ini,” tutur Roy.
Menyadari pengaruh sampah terhadap pariwisata, setiap ada iven pariwisata di Kei, Dispar menggunakan “sistem kepung”, artinya semua dinas dan komunitas diajak kerjasama dalam membangun pariwisata dan memerangi sampah.
Pada iven Meti Kei tahun 2018, panitia pelaksana mengharuskan setiap peserta karnaval menyediakan kantong sampah. “Itu sangat efektif,” katanya.
Ia menambahkan, meskipun usai kegiatan ada sampah yang masih bertebaran di mana-mana, lewat kerjasama yang baik antara Dispar dan DLH, Kota Langgur jadi bersih di pagi hari.
Rahayaan menilai masalah sampah akhir-akhir ini sudah cukup mengalami perubahan menuju arah perbaikan. Selain ada Dinas Lingkungan Hidup, ada juga Trash Hero PulauKei yang punya perhatian sangat besar terhadap masalah sampah.
“Tempat umum seperti pasar itu setiap hari pasti saja ada sampah, tinggal pengelola pasar menggerakan para penjual yang ada di pasar sehingga punya kesadaran,” jelas Rahayaan.
Ia menambahkan, kalau hanya mengandalkan pemerintah dan Trash Hero Pulau Kei memerangi sampah, tetapi masyarakat tidak punya kesadaran, maka tetap sulit. Sosialisasi dampak sampah kepada masyarakat mutlak digaungkan terus-menerus.
Rahayaan mengatakan dirinya akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Trash Hero Pulau Kei untuk melakukan sosialisasi tentang pengaruh sampah terhadap kunjungan wisatawan. (timred)