Tagle dianggap sebagai representasi kuat dari Gereja Asia dan Global Selatan
Langgur, suaradamai.com – Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, perhatian dunia Katolik tertuju pada proses konklaf yang akan memilih pemimpin baru Gereja Katolik. Dilansir dari berbagai sumber salah satu nama yang mencuat sebagai kandidat kuat adalah Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina.
Profil Singkat Kardinal Tagle
Luis Antonio Gokim Tagle Lahir di Manila, Filipina, 21 Juni 1957 usia 67 tahun ia menjadi kardinal sejak 24 November 2012, diangkat oleh Paus Benediktus XVI jabatan terkini Pro-Prefek Bagian Evangelisasi di Dikasteri untuk Evangelisasi, Vatikan
Tagle dikenal luas karena pendekatan pastoralnya yang penuh empati dan komunikatif. Ia pernah menjabat sebagai Uskup Agung Manila sebelum dipanggil ke Vatikan oleh Paus Fransiskus pada 2019 untuk memimpin Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa, yang kemudian menjadi bagian dari Dikasteri untuk Evangelisasi. Pada 2020, ia diangkat sebagai Kardinal-Bishop, peringkat tertinggi dalam hierarki kardinal, menjadikannya orang Filipina pertama yang mencapai posisi tersebut.
Sebagai pemimpin Caritas Internationalis dari 2015 hingga 2022, Tagle menunjukkan komitmennya terhadap keadilan sosial dan pelayanan kepada yang terpinggirkan. Meskipun masa jabatannya di Caritas berakhir setelah evaluasi internal, reputasinya sebagai pemimpin yang rendah hati dan inklusif tetap kuat.
Peluang dalam Konklaf
Tagle dianggap sebagai representasi kuat dari Gereja Asia dan Global Selatan. Ia dikenal dekat dengan visi reformis Paus Fransiskus, terutama dalam hal dialog antaragama, perhatian terhadap migran, dan pendekatan pastoral yang lembut terhadap isu-isu sensitif seperti perceraian dan komunitas LGBTQ+. Namun, beberapa pengamat mencatat bahwa kurangnya pengalaman administratifnya di Vatikan dan dinamika internal Gereja dapat memengaruhi peluangnya.
Proses Konklaf
Konklaf adalah proses pemilihan Paus baru dalam Gereja Katolik, untuk memilih Paus baru dijadwalkan berlangsung antara 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus Fransiskus. Proses ini akan diikuti oleh 120 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun, termasuk Kardinal Ignatius Suharyo dari Indonesia. Mereka akan berkumpul di Kapel Sistina, Vatikan, untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik melalui pemungutan suara tertutup.
Dengan latar belakang dan pengalaman yang dimiliki, Kardinal Tagle dianggap menjadi simbol harapan bagi Gereja yang lebih inklusif dan global. Jika terpilih, ia akan menjadi Paus pertama dari Asia Tenggara, menandai tonggak sejarah dalam Gereja Katolik.
KOMENTAR TERBARU