Komunitas “Angka Sampah” Bersih Pantai Fidabot

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kegiatan ini juga melibatkan warga Fidabot, serta beberapa komunitas lain, yakni Orang Muda Katolik (OMK) Kei Kecil dan Kota Tual, Komunitas Kei Cerdas, Kei Pecinta Alam (Keipala) dan Dinas Lingkungan Hidup Tual serta Dinas Perumahan Pemukiman (Perkim) Tual.


Langgur, suaradamai.com – Kumpulan pemuda-pemudi Kei yang menamakan dirinya “Angka Sampah”, melakukan aksih bersih di pesisir pantai Fidabot, Desa Tual, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual, Sabtu (13/3/2021).

Ketua Komunitas Kevin Elkel mengatakan, aksi ini dilandasi kepedulian terhadap masalah sampah plastik yang setiap hari bukan berkurang, malah semakin bertambah dikarenakan faktor arus dan pasang surut laut, serta kurangnya kesadaran masyarakat.

Seperti yang terpantau Suara Damai, bobot sampah yang ditemukan di Fidabot sungguh memprihatinkan karena didominasi oleh sampah plastik. Sampah plastik butuh waktu hingga ratusan tahun baru dapat terurai.

“Dengan adanya wadah ini dapat menyatukan visi dan misi seluruh komunitas yang bergerak di bidang lingkungan, agar kiranya dapat bekerja sama demi pelestarian lingkungan yang dapat membuat perubahan besar dalam pengolahan dan penanggulangan sampah plastik di Kota Tual,” kata Kelvin kepada Suara Damai di sela-sela kegiatan.

Selain komunitas Angka Sampah, kegiatan ini juga melibatkan masyarakat Fidabot, serta beberapa komunitas lain, yakni Orang Muda Katolik (OMK) Kei Kecil dan Kota Tual, Komunitas Kei Cerdas, Kei Pecinta Alam (Keipala) dan Dinas Lingkungan Hidup Tual serta Dinas Perumahan Pemukiman (Perkim) Tual yang membantu pengadaan 10 pak kantong sampah.

Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Tual Bonifasius Tanlain, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Para pemuda dengan latar belakang organisasi yang berbeda, namun dengan semangat turun ke selokan dan bibir pantai berlumpur untuk membersihkan lingkungan dari sampah.

Dari aksi bersih pantai ini, komunitas mengumpulkan 250 kantong penuh sampah. Setiap kantong memiliki berat 15 kg. Sampah ini ditampung di TPS yang ada di lokasi kegiatan, selanjutnya akan diangkut oleh armada Dinas Lingkungan Hidup ke Tempat Penampungan Sampah Akhir (TPA) di Desa Ohoitahit.

“Lindungilah alam kita ini karena alam telah melindungi kita. Kalo bukan kita, siapa lagi? Kalo bukan sekarang, kapan lagi?” pungkas Kelvin.

Editor: Labes Remetwa


Baca juga:

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU