GKC harap pemerintah menuntaskan tiga masalah besar yang terjadi di Ur Pulau.
Langgur, suaradamai.com – Gerakan Kei Cerdas (GKC) bersama pemerintah dan masyarakat ohoi, Jemaat GPM dan Katolik, serta para siswa dan guru di Ohoi Ur Pulau mengkampanyekan “Ur Pulau Bebas Sampah Plastik.”
Kampanye tersebut diramu dalam satu tema besar yakni ‘Bangga Menjadi Anak Pulau,” yang digelar di Ur Pulau, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, 30-31 Januari 2021 lalu.
Koordinator GKC Gregorius Jeujanan kepada Suara Damai, Selasa (9/2/2021) menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan semangat belajar anak-anak Pulau Ur, serta bersama masyarakat memerangi sampah plastik.
Di Ur Pulau, GKC menggelar empat kegiatan yakni penyuluhan covid-19, penyuluhan kebersihan desa dan pantai, kampanye bebas sampah plastik, serta belajar dan bermain bersama anak-anak.
Mengawali rangkaian kegiatan, GKC melakukan penyuluhan covid-19. Penyuluhan bertujuan menyadarkan masyarakat terkait ancaman virus corona. Dengan begitu, masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan sehingga menekan angka penyebaran virus.
GKC juga membagikan masker bantuan Dinas Kesehatan Malra serta mengajarkan anak-anak SD dan SMP tentang pentingnya menjaga kebersihan diri.
Selanjutnya, bersama pemerintah dan masyarakat ohoi, Jemaat GPM dan Katolik, serta para siswa dan guru melakukan kegiatan pembersihan ohoi. Dengan masker menutup hidung dan mulut, mereka berjalan berkelompok, memungut sampah di dalam kampung dan pantai.
Acara dilanjutkan dengan kampanye sekaligus deklarasi Ohoi Ur Pulau sebagai desa yang bebas dari sampah plastik. “Kami Ur Pulau, tidak ada sampah plastik,” seru peserta deklarasi di Dermaga Ur Pulau.
GKC melanjutkan kegiatan rutinnya yakni belajar dan bermain bersama anak-anak. Melalui misi Kei membaca, GKC mengajarkan anak-anak Ur Pulau mengenal huruf dan membaca. Kegiatan ini sekaligus demi menjalankan misi kedua yakni Kei Mengajar dengan merespon kekurangan guru di Ur Pulau.
GKC juga mengembangkan kreativitas anak-anak melalui permainan tradisional untuk mengasa kreativitas berpikir dan motorik anak. Komunitas pemerhati pendidikan ini juga memfasilitasi pendalaman tatanan hidup, bahasa, dan tradisi masyarakat Kei.
Temuan GKC di Ur Pulau
GKC menemukan tiga masalah besar yang terjadi di Ur Pulau, yakni tenaga guru dan tenaga kesehatan kurang; fasilitas kesehatan belum memadai. Warga Ur Pulau harus menyeberang lautan untuk berobat di Puskesmas Ohoira; tidak adanya listrik merupakan persoalan besar bagi masyarakat Ohoi Ur Pulau sejak dulu.
“Harapan kami, temuan ini menjadi masukan bagi Pemkab Malra, terutama Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Diharapkan pemerintah bisa memperhatikan tiga persoalan ini,” ujar Koko.
Editor: Labes Remetwa
GKC menggelar empat kegiatan yakni penyuluhan covid-19, penyuluhan kebersihan desa dan pantai, kampanye bebas sampah plastik, serta belajar dan bermain bersama anak-anak.
Baca juga: