Ekspor Perdana dari Tual: Kirim Teripang Kering dan Kepiting Hidup ke Hongkong dan Singapura.
Tual, suaradamai.com – Kota Tual Provinsi Maluku melakukan ekspor perdana teripang dan kepiting ke Hongkong dan Singapura melalui PT. Samudera Indo Sejahtera (SIS), Rabu (6/10/2021).
Sesuai data Bea Cukai Tual, ada dua jenis komoditas yang diekspor dalam dokumen pemberitaan ekspor barang nomor 007 dan 008, yakni dried sea cucumber atau teripang kering dan life crab atau kepiting bakau hidup.
Adapun teripang kering sebanyak 110 kilogram dengan nilai USD1.320 atau Rp18.800.760 diekspor ke Hongkong. Kemudian kepiting hidup sebanyak 149 kilogram dengan nilai USD894 atau Rp12.733.242, diekspor ke Singapura.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan menyatakan Kota Tual memiliki posisi yang sangat strategis. Dia harap, melalui kegiatan ekspor ini dapat meningkatkan perekonomian yang berkelanjutan.
Dia juga harap, semua pihak bekerja sama dalam mendukung kegiatan ekspor ini. “Saya nda mau dengar pengusaha dipersulit, tetapi saya nda mau juga pengusaha memanupulasi. Kita harus semua bekerja dalam aturan main, semua harus menikmati hasil bumi ini,” tegas Luhut dalam arahannya pada acara peluncuran ekspor perdana itu.
Kepada PT. SIS, Luhut meminta agar tidak terjadi transhipment atau eskpor dari kapal ke kapal di tengah laut. “Saya lihat ada Bea Cukai di sini. Biarlah semua diproses di sini, supaya ada nilai tambah,” tegas Luhut.
Luhut juga meminta PT. SIS agar memberdayakan masyarakat Kota Tual dan sekitarnya sebagai tenaga kerja. “Bangunlah BLK (Balai Latihan Kerja) untuk mencerdaskan anak-anak di Kepulauan Kei,” ujar dia.
Sementara itu, dalam sambutannya, Wali Kota Tual Adam Rahayaan menyatakan mendukung kegiatan ekspor ini. Sejak pencanganan pada Maret lalu, lanjut dia, Tual telah membentuk tim terpadu percepatan ekspor.
Adam juga harap, terus ada sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi, daerah, dan pihak swasta untuk melakukan bimbingan bagi nelayan agar kualitas produk ekspor bisa terjaga.
Menurut Adam, melalui kegiatan ekspor ini, selain menambah devisa bagi negara, juga memberikan dampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: