Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku Tenggara masih berada di bawah IPM Provinsi Maluku maupun rata-rata IPM 11 kabupaten/kota di Maluku.
Langgur, suaradamai.com – Pj. Bupati Maluku Tenggara (Malra) Jasmono mengatakan persoalan kualitas dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) di Bumi Larvul Ngabal perlu mendapat perhatian serius.
Hal itu dikarenakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku Tenggara masih berada di bawah IPM Provinsi Maluku maupun rata-rata IPM 11 kabupaten/kota di Maluku.
Dalam sambutannya pada forum Musrenbang RKPD Malra 2025, Jumat (9/3/2024), Jasmono menyebutkan bahwa IPM Malra mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. IPM Malra pada tahun 2023 mencapai angka 69,91.
Meski demikian, masih rendah dari IPM Provinsi Maluku yaitu 72,75, maupun rata-rata IPM 11 kabupaten/kota di Maluku sebesar 71,09.
“Di sisi lain, pertumbuhan IPM Malra mengalami kenaikan dengan tren melambat,” ungkap Jasmono.
Sebab itu, lanjut Jasmono, aspek yang mempengaruhi pertumbuhan IPM seperti pelayanan pendidikan, kesehatan, dan peningkatan pendapatan riil masyarakat perlu untuk lebih dioptimalkan.
“Kebutuhan sarana prasarana, kualitas dan kapabilitas tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan termasuk upaya pemberdayaan ekonomi harus didorong secara lebih tepat sasaran,” kata Jasmono kepada peserta Musrenbang.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Musrenbang RKPD sebagai salah satu tahapan partisipatif perencanaan, memiliki posisi strategis untuk menentukan arah pembangunan daerah pada tahun 2025.
Untuk itu, Jasmono harap forum ini harus benar-benar menjadi ruang dikusi yang efektif. Jasmono melanjutkan, kebijakan top down pemerintah, diselaraskan dengan isu-su aktual yang bersifat buttom up yang datang dari masyarakat.
“Melalui diskusi yang komprehensif, maka permasalahan riil yang ada di masyarakat dapat diserap, ditelaah, dan dirumuskan alternatif solusi untuk penanganannya,” ujar Jasmono.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: