Lonjakan peningkatan kasus terkonfirmasi di Indonesia mencapai 2 juta orang per hari. Untuk Kota Ambon tercatat 96 orang kemarin.
Ambon, suaradamai.com – Situasi dan Kondisi (Sikon) perkembangan Covid-19 di Indonesia dan lebih khusus Ambon mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini memaksa pemerintah mengambil tindakan ekstrim dalam penanganan pandemi.
Demikian diutarakan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy saat memimpin apel yustisi Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Sabtu (3/7/2021) di Balai Kota.
“Terhitung mulai hari ini, oleh Bapak Presiden diberlakukan penerapan PPKM Darurat di wilayah Jawa dan Bali. Kenapa? Karena lonjakan peningkatan kasus terkonfirmasi di Indonesia mencapai 2 juta orang per hari. Untuk Kota Ambon tercatat 96 orang kemarin. Pemberlakuan PPKM Darurat di Jawa dan Bali, bukan berarti kita di daerah tidak mendapat imbas. Semua memiliki korelasi yang kuat, kalau kita lengah dan orang-orang dari luar, semisal Pulau Jawa masuk ke sini, maka kita bisa menerima imbas yang tidak baik kalau kita tidak memperketat penjagaan kita di sini,” jelas Wali Kota.
Menurut Wali Kota, salah satu langkah awal yang akan diambil Pemkot Ambon adalah dengan menerapkan aturan yang lebih ketat bagi pelaku perjalanan baik yang akan masuk maupun keluar pulau Ambon.
“Jadi setiap pelaku perjalanan, kalau dulu dari luar Maluku hanya melampirkan hasil swab antigen negatif, untuk sekarang ini, wajib melampirkan hasil PCR Negatif disertai kartu vaksin bagi yang datang maupun keluar Maluku. Dan untuk di dalam Maluku sendiri, bagi pelaku perjalanan yang hendak masuk atau keluar Ambon, harus melampirkan hasil negatif Swab Antigen dan Kartu Vaksin,” tegas Wali Kota.
Karena itu, lanjut dia, Pemkot akan segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota di Maluku serta KKP, agar kebijakan ini dapat segera diterapkan.
Wali Kota mengakui, kebijakan yang diambil Pemkot, tentunya akan mendapat respon yang baik maupun tidak baik, namun, ini merupakan suatu keharusan demi kebaikan bersama.
“Tentunya kebijakan yang diambil, dengan segala resiko yang tidak populer akan kita terima. Tidak apa-apa, karena ini demi kebaikan dan kesehatan kita bersama. Daripada kita lengah, dan kita dan masyarakat yang harus memikul beban ini,” terang dia.
Dalam apel tersebut, Wali Kota mengingatkan para petugas untuk menjadi pioner dalam penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat di tengah masyarakat.
“Saya minta tim Satgas untuk menggunakan masker dua lapis atau double. Karena, berdasarkan hasil penelitian, varian baru Covid-19 mampu menembus masker, jika yang kita pakai hanya satu lapis. Karena itu, tim satgas juga harus menjaga dan melindungi diri sebaik-baiknya,” tutup Wali Kota.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: