Dari pengadaan tosa, hingga buat peraturan desa tentang sampah. Letsoin yakin kesadaran masyarakat sudah mencapai 60%.
Langgur, suaradamai.com – Pemerintah Ohoi Debut tidak tinggal diam soal sampah. Sampah memang menjadi masalah global, dampaknya juga terasa di Ohoi Debut. Apalagi dengan banyaknya sampah kiriman dan sampah lokal.
Untuk mengatasi masalah sampah, Ohoi Debut tidak sendiri. Mereka bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maluku Tenggara dan Komunitas Peduli Lingkungan, Trash Hero Pulau Kei.
Pemo Debut menanggarkan kebersihan lingkungan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Ohoi (APBO).
“Setelah sudah dimasukan dalam anggaran, Puji Tuhan, kami sudah dapat membeli dua unit Tossa khusus untuk pengangkutan sampah. Selain itu pemo telah menyiapkan tempat sampah sebanyak 53 buah dan ditaruh di rumah-rumah warga. Setiap hari tossa dapat menjemput sampah dan dibawa ke TPA sementara yang jaraknya sekitar 400 meter,” jelas Sekertaris Oho Debut, Petrus Letsoin, saat ditemui di kediamannya, Rabu (15/1/20).
Tidak tanggung-tanggung, perhatian Pemo Debut terhadap kesejahteraan tenaga kebersihan sangat tinggi. Gaji tenaga kebersihan di Ohoi Debut lebih tinggi dari kelompok-kelompok usaha yang didanai dana desa.
“Setiap harinya mereka berkerja. Jumlah petugas lima orang, dua diantara mereka ada penggangur dan lainnya adalah petugas sampah di kota, yang mana setelah usai bekerja di kota kembali lagi bekerja di ohoi debut,” ungkap Letsoin.
Selain itu ada juga program yang dicanangkan oleh Pemo Debut yaitu Jumat Bersih, yang mana wilayah kerjanya difokuskan pada tempat-tempat umum di ohoi, yaitu terminal pelabuhan, lokasi seratus tahun, dan kuburan.
Ditanya mengenai apakah dengan kebijakan yang dilakukan sudah cukup, Letsoin katakan bahwa dengan adanya perubahan yang dilakukan, pola pikir sebagian masyarakat yang sebelumnya membuang sampah sembarangan, sudah menyadari bahwa ternyata sampah dapat berdampak kurang baik pada nilai estetika atau keindahan.
“Dari situlah masyarakat sadar dan membuang sampah secara teratur, sudah mencapai 60 persen,” katanya.
Pemo Ohoi Debut akan membuat Peraturan Desa (Perdes) tentang sampah jika sudah ada kepala ohoi definitif. Perdes ini akan mengikat semua warga untuk menjaga kebersihan dan wajib menjalankan apa yang tertera di dalam perdes. Bahkan jika ada warga membuang sampah ke pantai, akan mendapat sanksi. Sanksi yang paling berat adalah tidak mendapat pelayanan administratif dalam bentuk apapun dari desa.
Letsoin katakan, sejauh ini pihaknya tidak ada kendala. Hanya butuh waktu untuk mengubah pola pikir masyarakat. (kettyremetwa/labesremetwa)