“Ini gebrakan pertama yang kami lakukan setelah terbentuknya Satgas. Jadi, yang dirapid itu gratis, tidak dipungut biaya,” jelas Widya.
Ambon, suaradamai.com – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Maluku bakal menyediakan tes antigen drive thru gratis, pada 27 Februari mendatang.
Penyelenggaraan rapid tes gratis bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam deteksi dini skrining covid-19 guna memutus mata rantai penyebaran covid-19. Dengan sasaran yakni sopir angkot, tukang ojek dan pengendara lainnya.
Kegiatan tersebut atas inisiatif Ketua TP PKK Maluku, Widya Murad Ismail, setelah dibentuknya Satgas Covid 19 TP PKK Maluku.
“Sebagai Inalatu Maluku, saya mempunyai kepedulian dan tanggungjawab atas kesehatan masyarakat Maluku. Ini bentuk kepedulian kami terhadap kesehatan masyarakat, khususnya di tengah pandemi covid-19,” ungkap Widya saat acara jumpa pers bersama wartawan di Gedung PKK Maluku, Senin (15/2/2021).
Pihaknya, kata Widya, menyediakan sebanyak 2.000 sampel rapid tes antigen dalam kegiatan nanti.
“Ini gebrakan pertama yang kami lakukan setelah terbentuknya Satgas. Jadi, yang dirapid itu gratis, tidak dipungut biaya,” jelas Widya.
Isteri Gubernur Maluku ini mengakui, dirinya merasa terpanggil mengingat biaya rapid yang masih tergolong tinggi bagi masyarakat bawah, juga masih ada rasa ketakutan masyarakat akan dirapid.
“Kenapa ini kami lakukan? Ini juga karena masih banyak masyarakat yang takut, sehingga tidak mau ke rumah sakit, klinik atau dokter. Padahal, rapid ini sebagai upaya perlindungan diri, keluarga dan lingkungan, dari bahaya covid-19,” ujarnya.
Widya bilang, persyaratan untuk bisa mengikuti rapid test gratis tidak berbelit-belit. Cukup memperlihatkan identitas diri berupa KTP dan menyertakan nomor handphone. Kemudian tetap memerhatikan protokol kesehatan saat menjalani rapid.
Masyarakat juga, kata Widya, saat itu juga akan mengetahui hasil apakah reaktif atau tidak.
“Jadi, saat itu, mereka sudah langsung mengetahui hasil rapid, karena hanya butuh waktu beberapa menit,” imbuhnya.
Widya juga harap, Satgas Covid-19 TP PKK ini bisa terbentuk di kabupaten/kota, sehingga dapat bersama-sama pemerintah melakukan penanganan covid-19.
“PKK ini kan sebuah organisasi masyarakat yang berada hingga level desa, tentunya keberadaannya sangat membantu dalam mensosialisasikan program pemerintah yang berkaitan dengam penanganan covid 19,” tandas Widya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikyhal Pontoh menjelaskan, jika nantinya ada yang reaktif pada saat rapid, maka akan dihubungi kembali untuk mengikuti Swab dan PCR.
“Jika hasil Swab atau PCR positif, maka yang bersangkutan diberikan dua pilihan, dikarantina terpusat atau di secara mandiri di rumah,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang memberikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan oleh TP PKK, sebagai upaya bersama-sama Pemerintah Daerah memutus rantai penyebaran Covid-19 di Maluku.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: