Teroboson brilian Kapolres yang akan diterapkan adalah program IT yang diberi nama SIMaren. Selain itu, terdapat juga 6 sistem pada program unggulan bidang operasional.
Langgur, suaradamai.com – Kapolres Malra AKBP. Alfaris Pattiwael, S.I.K saat ini mulai bergerak cepat melakukan terobosan reformasi program Pemolisian Masyarakat atau Polmas (Community Policing).
Adapun teroboson brilian Kapolres yang akan diterapkan adalah program IT yang diberi nama SIMaren (System Information Masried and Notification). Program SiMaren, merupakan layanan kamtibmas berbasis aplikasi android dengan menggunakan sistem website. Website saat ini dalam tahap penggarapan dengan nama linknya polresmalra.org.
“Dengan layanan ini masyarakat dapat merespon cepat kejadian-kejadian di wilayah setempat dan melaporkannya kepada polisi, pasti kita akan segera datang ke TKP. Kita bukan sebagai pemadam kebakaran, tapi ini pencegahan dini terhadap kejahatan,” jelas Kapolres kepada wartawan di Tual, Rabu (4/3/20).
Selain itu, terdapat juga 6 sistem pada program unggulan bidang operasional, seperti Patroli Rayon Maluku Tenggara (PaRaMaTa), Patroli Kampung Paling Rawan (PaKaPaRa), Rahan Bhabinkamtibmas, Rahan Maren, Jumpa Seribu Tokoh (Juriko) dan Tour Kamseltibcarlantas.
Menariknya, dari enam sistem program tersebut, ada dua konsep Polmas yang sama persis diterapkan Kepolisian Negeri Sakura Jepang, yakni Rahan Bhabinkamtibmas seperti model Chuzaiso dan Rahan Maren seperti model Koban.
“Dua konsep Polmas ini diadopsi dari Jepang, karena saya pernah belajar dua kali di sana,” urainya.
Kapolres menjelaskan, dalam konsep Rahan Bhabinkamtibmas, setiap satu desa ditempati oleh satu Bhabinkamtibmas. Dalam kesehariannya ia bertugas memberikan pembinanan kepada masyarakat. Petugas yang bersangkutan pula tidak perlu ke kantor Polsek.
“Seorang Bahbinkamtibmas akan punya rumah sendiri. Kita juga akan buat posnya yang dilengkapi dengan peralatan lengkap kepolisian. Mudah-mudahan dengan pilot project ini, kita bisa dapat bantuan dari Jepang,” ujarnya.
Sedangkan untuk konsep Rahan Maren, semua unsur Kepolisian akan ditempatkan di setiap pos Polisi di wilayah perkotaan. Bhabinkamtibmas juga akan tergabung di Pos Polisi tersebut.
“Mereka di situ merupakan ujung tombak dalam pelayanan bagi masyarakat,” kata Kapolres.
Melalui dua konsep dimaksud, Kepolisian berupaya meraih kepercayaan masyarakat dengan mengedepankan petugas Bhabinkamtibmas dan Maren untuk melakukan kegiatan-kegiatan kunjungan, patroli, TPTKP dan problem sovling (pemecahan masalah).
Terkait program PaRaMaTa, Kapolres menyebutkan, program ini merupakan kawasan link sektor pasukan Sahbara. Pasukan ini akan ditempatkan di rayon-rayon atau spot-spot tertentu.
Sedangkan terkait program Juriko, katanya, ini adalah salah satu kegiatan Polmas yang melibatkan Satuan Binmas dan Satuan Intel. Melalui program ini, pihak kepolisian akan mendatangi semua tokoh elemen masyarakat guna berdiskusi dan lain sebagainya.
“Tidak untuk duduk dan perintah-perintah saja, termasuk saya akan turun langsung ke jalan-jalan dan rumah untuk ketemu sama tokoh-tokoh masyarakat. Bahkan wartawan juga,” jelasnya.
Sementara program Pakapara, Pattiwael menyebut, program tersebut merupakan kegiatan patroli dengan jumlah petugas dalam skala besar. Dimana nantinya setiap sebulan sekali, dirinya akan memimpin 2/3 kekuatan pasukan Polres berpatroli ke wilayah rawan konflik atau kriminalitas menurut hasil evaluasi.
“Sekarang saya tidak mau Polres Malra hanya diam di tempat saja. Dimana nanti ada laporan, baru kita pergi ke sana seperti pemadam kebakaran. Semoga dengan program yang dibuat ini, tanah leluhur kita ini bisa aman, tidak ada kriminalitas,” tukas Pattiwael.
Terkait Tour Kamseltibcarlantas, mantan Kapolres Minahasa Utara ini, menjelaskan dalam program tersebut pihaknya akan turun langsung memantau dan memberikan pengamanan lalu lintas setiap pagi. Bahkan diupayakan untuk di sore hari juga.
Selain itu akan turut dibarengi pula dengan program strong point (titik kekuatan). Dimana satu titik dalam jalan akan dijaga oleh dua anggota (body system-sistim berkawan, minimal dua orang petugas).
“Pada titik-titik keramaian, kita berusaha memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. Ini juga bagian dari langkah kami memberikan signal pengamanan nan positif bahwa polisi hadir bersama masyarakat, sehingga intrik-intrik tindak kejahatan di jalanan dapat terhindarkan,” paparnya. (gerryngamel/tarsissarkol)