33 Tahun Mengabdi sebagai Kader Posyandu, Balita Hingga Lansia Jadi Sahabat

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Biar saya di kebun, kata Mama Ana, tapi kalau ada yang telpon pasti saya tinggalkan pekerjaan di kebun untuk melayani.


Tubuhnya sudah merenta. Rambutnya memutih di tiap ujung kepala. Tak jarang penyakit datang tanpa menyapa. Namanya Mama Anna Ohoiwutun, wanita parubaya asal Ohoi/Desa Rumadian Kecamatan Manyeuw Kabupaten Maluku Tenggara.

Di usia yang tak lagi muda, kasih mama Anna tak luntur tergerus masa. Tak henti ia menapaki profesi yang mulia itu dengan selalu memberi pelayanan kesehatan kepada Warga Rumadian dalam kurung waktu 33 tahun terakhir ini.

Pada medium Agustus lalu, secara tak sengaja kami bertemu di kantor Kecamatan Manyeuw yang mengahantarkan kami pada diskusi tentang posyandu dan stunting.

Kepadaku ia bercerita mulai dari bagaimana ia membimbing para orang tua, membuat catatan terhadap berbagai hasil pengukuran, dan melakukan pemantauan kondisi balita.

“Selama ini, saya punya tugas itu isi buku register untuk balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui. Selain itu saya juga melayani orang yang sakit dan Ibu yang mau melahirkan,” cerita mama Anna.

“Orang Rumadian semua su tahu sa punya kamar. Kalau ada orang sakit atau melahirkan, biar tengah malam lae dong panggil deng toki jendela kamar, pasti saya sudah tahu ada orang sakit.”

Biar saya di kebun, kata Mama Ana, tapi kalau ada yang telpon pasti saya tinggalkan pekerjaan di kebun untuk melayani.

Lebih lanjut, ia menjelaskan selain Pemerintah Ohoi menyediakan obat bagi warga di Posyandu, ia juga menyediakan jenis obat ringan untuk warga yang membutuhkan.

Seperti kata Warga Rumadian, Mama Anna biasanya mengurus orang sakit mulai dari memesan mobil, mengantar ke Rumah Sakit, mengurus semua adminstrasi, berkonslutasi dengan dokter dan perawat tentang penyakit pasien, bahkan menjaga pasien di Rumah Sakit. Kadang pembayaran biaya kesehatan itu keluar dari uang pribadinya.

“Antua buat itu sudah bertahun tahun. Sekarang ini sudah enak karena ada dana desa. Tapi dulu antua harus upaya untuk buat pelayanan kesehatan par orang Rumadian,” ungkap DW, salah satu Warga Rumadian.

Ketika ditanya perihal cerita pelayanan Mama Anna Ohoiwutun sebagai Kader Posyandu, Kepala Ohoi Rumadian, Amandus H. Watratan membenarkan hal tersebut.

“Cerita itu memang benar, karena sejak saya kecil hingga sekarang jadi kepala ohoi ini model pelayanan tanta An tetap sama. Dia selalu baik untuk semua Warga Ohoi Rumadian. Tak pandang bulu,” tutur Watratan di Rumadian, Kamis (27/8/2020).

Watratan mengaku sebagai Kepala Ohoi ia merasa bersyukur karena Mama Anna sangat membantu Pemerintah Ohoi dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan.

“Saya sangat apresiasi karena walaupun beliau tergolong Lansia, tetapi aktif membantu warga lansia, bahkan masuk dalam satgas Covid-19 kemarin,” tutup Watratan.

Ia begitu bahagia menikmati pekerjaannya. Seorang Wanita berhati mulia yang selalu memancarkan senyuman dan membiarkan warganya lekat dan bersandar di bahunya tanpa keluh. Tugasnya menghentikan sedu, menghadirkan sembuh bagi balita hingga Lansia, dari si miskin hingga si kaya dengan keyakinan dan doa.

Editor: Labes Remetwa

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU