
“Kita tahu bahwa Pulau Selaru, Yamdena, Larat hingga Pulau Fordata punya kekhususan pakaian adatnya. Memang semua hampir mirip, tetapi ada kekhususan sendiri dan ini adalah kekayaan budaya kita,” tandas Bupati Fatlolon.
Saumlaki, suaradamai.com – Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, mengenakan baju adat dari Pulau Selaru, saat mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia ke-76 tahun, secara virtual yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo, Selasa (17/8/21).
Upacara virtual tersebut diikuti juga oleh Ketua DPRD KKT Jaflaun Batlayeri, yang juga memakai busada adat dari Kecamatan Nirunmas, Desa Watmuri. Begitu juga para Istri yang turut gunakan pakaian adat perempuan Tanimbar, yang dilengkapi dengan hiasan burung cendrawasih di atas kepala mereka.
Turut hadir Forkopimda setempat, diantaranya Kapolres AKBP. Romi Agusriansyah, Dandim 1507, Kepala Kejaksaan Negeri Saumlaki Gunawan Soemarsono, serta penjabat Sekda Ruben Moriolkosu dan para Asistennya dengan tetap mempedomani protokol kesehatan covid-19.
Mengenai busana adat Tanimbar yang dikenakannya bersama istri Ny.Joice Fatlolon, Bupati menjelaskan kalau topi yang dikenakannya adalah warisan dari para Leluhur di Pulau Selaru.
“Kita tahu bahwa Pulau Selaru, Yamdena, Larat hingga Pulau Fordata punya kekhususan pakaian adatnya. Memang semua hampir mirip, tetapi ada kekhususan sendiri dan ini adalah kekayaan budaya kita,” tandas Bupati Fatlolon.
Dia melanjutkan kalau pakaian adat tersebut mencerminkan kearifan lokal budaya Tanimbar. Oleh sebab itu dia mengharapkan agar budaya pakaian adat ini jangan sampai dilupakan generasi muda Tanimbar.
Editor: Petter Letsoin