Beranda Pemerintahan Dialog Interaktif: Lewerissa Tegaskan Tidak Ada Promosi Jabatan Berdasarkan Suka dan Tidak Suka

Dialog Interaktif: Lewerissa Tegaskan Tidak Ada Promosi Jabatan Berdasarkan Suka dan Tidak Suka

0
Dialog Interaktif: Lewerissa Tegaskan Tidak Ada Promosi Jabatan Berdasarkan Suka dan Tidak Suka
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, dalam acara Dialog Interaktif: Satu Jam Bersama Gubernur Maluku yang diselenggarakan oleh RRI Ambon di Studio Program 1, pada Senin (10/3/2025).

Ia menyebutkan bahwa jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Maluku saat ini mencapai sekitar 11.500 orang, yang merupakan potensi besar bagi daerah. Namun, tanpa pengelolaan yang baik, jumlah tersebut tidak akan memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan Maluku.


Ambon, suaradamai.com – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menegaskan bahwa pengisian jabatan dalam pemerintahannya tidak akan didasarkan pada unsur suka atau tidak suka, melainkan pada kompetensi, kapasitas, dan karakter yang baik. Hal ini disampaikannya dalam acara Dialog Interaktif: Satu Jam Bersama Gubernur Maluku yang diselenggarakan oleh RRI Ambon di Studio Program 1, pada Senin (10/3).

Dalam kesempatan tersebut, Lewerissa menekankan bahwa tata kelola birokrasi menjadi prioritas utama dalam pemerintahannya. Ia menyebutkan bahwa jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Maluku saat ini mencapai sekitar 11.500 orang, yang merupakan potensi besar bagi daerah. Namun, tanpa pengelolaan yang baik, jumlah tersebut tidak akan memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan Maluku.

“Oleh karena itu, kami sudah berulang kali menyampaikan bahwa kesempatan pengisian jabatan, promosi, dan mutasi didasarkan pada pertimbangan murni, yakni kompetensi, kemampuan, kapasitas, dan karakter yang baik. Tidak ada lagi promosi jabatan yang dilakukan berdasarkan faktor suka atau tidak suka. Hal ini dipastikan tidak akan terjadi selama lima tahun ke depan agar kita dapat membentuk tim kerja yang memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun Maluku,” tegasnya.

Efisiensi Anggaran dan Pemanfaatan Digitalisasi

Terkait efisiensi anggaran, Lewerissa menegaskan bahwa hal tersebut harus dilihat sebagai peluang, bukan hambatan. Ia menyatakan bahwa era digitalisasi harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk merancang program-program yang relevan dan berpihak pada kepentingan masyarakat.

“Kami melihat efisiensi anggaran sebagai kesempatan untuk menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran. Dengan digitalisasi, pengawasan internal dapat diperkuat agar setiap kebijakan yang melibatkan anggaran daerah dapat dikelola dengan lebih bertanggung jawab,” ungkapnya.

Dukungan terhadap Investasi yang Sehat

Dalam sesi tanya jawab, seorang pendengar radio menanyakan kebijakan investasi di Maluku. Menanggapi hal tersebut, Lewerissa menegaskan bahwa pihaknya membuka peluang bagi investasi yang sehat (healthy investment), yakni investasi yang mematuhi seluruh regulasi yang berlaku serta memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.

“Kami membuka karpet merah bagi investasi yang sehat, yaitu investasi yang taat pada peraturan dan turut membuka lapangan pekerjaan bagi putra-putri daerah. Dengan demikian, investasi tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Maluku,” jelasnya.

Perubahan Nomenklatur Lumbung Ikan Nasional dan Ambon New Port

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyinggung proyek strategis Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port. Ia menyebutkan bahwa nomenklatur proyek tersebut akan mengalami perubahan bertahap agar lebih sesuai dengan fokus industrialisasi dan hilirisasi sektor perikanan.

“Konsep LIN tidak hanya berbicara tentang penangkapan ikan, tetapi juga industrialisasi dan hilirisasi sektor perikanan. Saat ini, potensi sumber daya perikanan dan kelautan di Laut Banda, Seram, dan Arafura menyumbang 37% kebutuhan ikan nasional. Oleh karena itu, kita tidak boleh hanya mengekspor ikan dalam bentuk mentah, tetapi harus mulai membangun industri pengolahan seperti pabrik pengalengan ikan, abon ikan, dan produk olahan lainnya,” papar Lewerissa.

Ia juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan Maluku Integrated Port atau Pelabuhan Terpadu Maluku sebagai salah satu proyek strategis nasional. Lewerissa berharap proyek ini dapat segera direalisasikan demi meningkatkan konektivitas dan perekonomian Maluku.

“Beberapa waktu lalu, Presiden menandatangani proyek strategis nasional Maluku Integrated Port. Kami berharap proyek ini benar-benar dapat terwujud, karena akan memberikan dampak besar bagi perekonomian dan sektor perikanan di Maluku,” pungkasnya.