Beranda Politeknik Perikanan Negeri Tual Bidang Akademik Lewat Program Pengabdian, Polikant Berikan Pemahaman Pariwisata kepada Masyarakat Rat

Lewat Program Pengabdian, Polikant Berikan Pemahaman Pariwisata kepada Masyarakat Rat

0
Lewat Program Pengabdian, Polikant Berikan Pemahaman Pariwisata kepada Masyarakat Rat
Dosen Agrowisata Bahari Politeknik Perikanan Negeri Tual Rahmat Abdollah bersama Kepala Ohoi Rat dan masyarakat setempat di Rat, Kecamatan Kei Kecil Timur, Selasa (3/11/2020). Foto: Dokpri

Menurut Rahmat, hutan mangrove di Ohoi Rat sangat potensial untuk dikembangkan jadi objek wisata.


Langgur, suaradamai.com – Melalui program pengabdian kepada masyarakat, Politeknik Perikanan Negeri Tual memberikan pemahaman seputar pariwisata kepada masyarakat Ohoi (Desa) Rat, Kecamatan Kei Kecil Timur.

Desa Rat, menurut Dosen Polikant Rahmat Abdollah, merupakan desa kecil yang memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata. Desa ini memiliki hutan mangrove yang luasnya lebih besar dari luas desanya.

“Dengan memiliki hutan mangrove yang besar, daya dukungnya tinggi sehingga bisa menampung wisatawan lebih banyak. Serta lokasi yang strategis berada di pinggir jalan dan berhadapan langsung dengan Pulau Kei Besar,” kata Rahmat memaparkan potensi hutan mangrove Rat kepada reporter suaradamai.com melalui telepon, Rabu (2/12/2020).

Selain memiliki potensi mangrove yang besar, rata-rata penduduk Ohoi Rat yang berjumlah 249 jiwa itu berpendidikan SMA dan berprofesi sebagai petani dan nelayan. Mereka, kata Rahmat, memiliki keterbatasan wawasan tentang pariwisata dan juga bukan pekerja produktif (bekerja untuk makan sehari-hari).

Atas dasar itulah, “saya tertarik turun ke sana untuk memberikan pemahaman bagaimana konsep dan strategi memaksimalkan potensi yang mereka miliki,” jelas Rahmat.

Di Rat, Rahmat menjalankan program pengabdian kepada masyarakat selama 3 hari. Hari pertama Rahmat memberikan pemahaman secara teori, selanjutnya dia mengajak masyarakat untuk melakukan observasi dan menganalisis kesesuian di lapangan. Dari situ kemudian, mereka sama-sama menetapkan titik-titik mana yang sesuai untuk membangun sarana pra sarana pendukung pariwisata.

Rahmat menambahkan, konsep pengembangan yang dia tawarkan adalah ecotourism atau eko wisata atau pariwisata berbasis lingkungan.

Sebagai langkah awal, Rahmat mengusulkan kepada pemerintah Ohoi Rat untuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Masyarakat sangat tertarik untuk membangun wisata namun terkendala dengan anggaran. Mereka putuskan untuk membangun secara bertahap. Mereka juga meminta kami untuk membuat masterplan pengembangan wisatanya,” papar Rahmat.

Editor: Labes Remetwa


Baca juga:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini