Komunitas Gerakan Kei Cerdas (GKC) menggelar lomba permainan tradisional antar siswa/i SD se-Kecamatan Dullah Utara dalam rangka peringatan Hari Anak Sedunia 2019. Kegiatan ini dibuka oleh Wali Kota Tual Adam Rahayaan.
Tual, suaradamai.com – Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia 2019, Komunitas Gerakan Kei Cerdas (GKC) Kepulauan Kei menggelar berbagai lomba permainan tradisional. Lomba dibuka secara resmi oleh Wali Kota Tual Adam Rahayaan, bertempat di SDN Ngadi. Kegiatan ini sendiri melibatkan anak-anak didik tingkat SD se-Kecamatan Dullah Utara Kota Tual.
Sesaat setelah membuka lomba tersebut, Wali Kota Rahayaan menyempatkan diri sejenak memainkan salah satu permainan tradisional yang diperlombakan yakni permainan kayu katri. Walaupun hanya sebentar saja memainkan permainan itu, wajah Sang Wali Kota terlihat sangat bahagia. Ia mengatakan, aksi ini membuatnya teringat kembali akan masa kanak-kanak dulu.
Kebahagian lain juga datang dari Wakil Wali Kota Tual Usman Tamnge bersama jajaran pimpinan OPD lingkup Pemkot Tual dan segenap anak-anak didik peserta lomba, para guru serta orang tua peserta didik yang berkerumun menyaksikan aksi orang nomor satu Kota Tual ini. Ekspresi canda tawa bahagia terpancar saat Sang Wali Kota mulai melakukan aksi permainannya.
Wali Kota Rahayaan dalam sambutannya mengakui, baru kali ini peringatan Hari Anak Sedunia di Kota Tual dilaksanakan dengan berbagai kegiatan yang bernilai pendidikan, dalam hal ini belajar sambil bermain. Untuk itu, sebagai kepala daerah, dirinya menyambut gembira perhelatan kegiatan ini, sembari memberikan apresiasi dan atensi yang tinggi bagi Komunitas Gerakan Kei Cerdas.
“Semoga Komunitas GKC tetap melahirkan gagasan dan inovasi kegiatan yang mecerdaskan anak-anak di negeri ini dan masyarakat Kota Tual ke depan. Kegiatan ini pula diharapkan dapat memotivasi komunitas-komunitas lain di daerah ini dengan program dan kegiatan positif dalam rangka membangun Kota Tual sebagai kota BERADAT,” pintanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, tanggal 20 November merupakan momentum Hari Anak Sedunia. Pendeklarasiannya dimaksudkan untuk mengadvokasi, mempromosikan dan mengingat hak-hak anak dalam ruang pembangunan untuk menciptakan perdamaian dunia.
Ia menilai, kreasi Komunitas Gerakan Kei Cerdas dalam menyelenggarakan lomba permainan tradisional dan melukis untuk anak Sekolah Dasar se-Kecamatan Dullah Utara merupakan kegiatan yang positif dan edukatif.
“Dalam implementasinya tentu akan meningkatkan dan mengembangkan psikomotorik atau keterampilan anak didik dan pengetahuan serta penguatan karakter anak di Kota Tual sebagai anak Kei, anak Indonesia,” ujarnya.
Menurut Rahayaan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era modernisasi dan globalisasi menjadi suatu tuntutan yang semakin tidak terelakkan. Sejalan dengan itu, degradasi nilai moral dan budaya semakin nyata dan terasa telanjang hingga mengalihkan kecenderungan anak untuk lebih berminat mengetahui, mengikuti dan mendalami budaya dan tradisi kebarat-baratan yang semakin tidak terkendalikan.
Oleh karena itu, ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Tual ingin untuk terus memperkuat nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, seperti Larvul Ngabal, Maren, Ain Ni Ain, dan lomba seni budaya Kei sebagai sebuah identitas dari komunitas masyarakat Kei di Kota Tual.
“Keinginan itu terus diprogramkan oleh Pemerintah Kota Tual, instansi-instansi teknis, satuan-satuan pendidikan maupun partisipasi masyarakat, seperti yang dilakukan oleh Komunitas Generasi Kei Cerdas hari ini,” katanya.
Rahayaan berharap dan meminta agar generasi muda senantiasa mengembangkan budaya dan tradisi Kei dalam setiap momen baik di lingkungan sekolah, di lingkungan masyarakat, di rumah bahkan di lingkungan kerja.
“Cintailah selalu budaya Kei dalam simbol, idiom, tradisi, dan permainan, cerita dan tutur. Sejatinya, budaya Kei adalah cermin peradaban komunitas Kei yang selalu mengedapankan nilai dan norma dalam membangun sebuah masyarakat yang beradab, sehingga mari kita jaga dan lestarikan bersama budaya kita, budaya Kei,” pungkasnya. (gerryngamel/NR)