Anak 12 tahun itu diduga merupakan korban kekerasan yang dilakukan sesama murid.
Langgur, suaradamai.com – Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun mengunjungi pasien korban kekerasan di sekolah di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Selasa (27/4/2021).
Dalam kunjungan itu, Bupati membawa serta Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Sosial, dan beberapa pimpinan OPD.
Adalah Silvester Ade Homo, siswa SD Naskat Don Bosco Ngilngof yang dituju. Anak 12 tahun itu diduga merupakan korban kekerasan yang dilakukan sesama murid.
Johan, sapaan Silvester, menurut penjelasan dokter, saat ini dalam kondisi kritis. Johan belum bisa melihat benda atau orang, dia hanya dapat melihat cahaya.
“Dia cuma bisa lihat terang atau gelap, itu saja,” kata dr. Yurie Seesar kepada Bupati dan rombongan.
Dokter spesialis anak itu menambahkan, saat masuk rumah sakit 22 April lalu, Johan memiliki riwayat sakit, yakni muntah-muntah kurang lebih satu bulan, nyeri kepala, leher tegang, trauma, dan penglihatan sudah turun.
“Saya curiga ada peningkatan tekanan di dalam otaknya. Ini penyebabnya banyak, bisa jadi infeksi, tumor, atau perdarahan. Ini bisa diakibatkan karena benturan,” jelas Yurie.
Ketika ditanya Bupati mengenai saran dokter, Yurie merekomendasikan Johan dirujuk ke Makassar. Dalam beberapa hari ini, pihaknya berupaya menstabilkan kondisi Johan sebelum melakukan perjalanan ke luar daerah.
Pada kesempatan itu, Bupati mengaku bahwa seluruh biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah daerah. Bupati juga menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan untuk menelusuri kekerasan yang menimpa Johan.
Melalui Dinas Sosial, Pemkab Malra juga memberikan bantuan sosial kepada keluarga korban yang diserahkan oleh Istri Bupati.
Editor: Labes Remetwa
Seluruh biaya perawatan Johan ditanggung oleh pemerintah daerah.
Baca juga: