Polikant Diving Club (PDC) mulanya bernama Tabob Diving Club (TDC). Klub selam dari Politeknik Perikanan Negeri Tual itu kini memiliki instruktur level internasional (B2), master diver (A4), rescue diver (A3), advanced diver (A2), dan fun diver (A1).
Langgur, suaradamai.com – “Selam, selami, selamatkan”, begitulah slogan Polikant Diving Club (PDC) yang menjadi semangat bagi klub selam dari Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) itu, dalam beraktivitas bawah laut.
“Selam bersifat olahraga; selami berarti meneliti, memahami, mendalami; dan selamatkan artinya memulihkan lingkungan perairan yang rusak dan juga melakukan pertolongan untuk menyelamatkan nyawa,” kata Ketua PDC Jusron A. Rahajaan menjelaskan arti slogan tersebut kepada Suara Damai, Rabu (24/5/2023).
Rahajaan menuturkan, pembentukan diving club di Polikant awalnya dalam rangka mendukung kegiatan penelitian bawah laut, yakni untuk pengambilan data bioekologi. Diving club di Polikant mulanya bernama Tabob Diving Club (TDC).
TDC didirikan pada tahun 2006 atas inisiatif sejumlah dosen, antara lain Eugenius Renjaan, Jusron A. Rahajaan, Hengky Sukeno, dan Usman Madubun. Mereka merupakan tim survei bawah laut yang dipimpin oleh Eugenius Renjaan yang saat itu menjabat Ketua Jurusan Teknologi Hasil Perikanan (THP).
Ketika itu, TDC hanya memiliki tiga set alat selam dan mesin kompresor sebagai penyuplai oksigen. Tim belum memiliki lisensi sebagai peselam profesional.
“Hanya berbekal pengetahuan penyeleman di bangku kuliah sehingga bisa menggunakan alat selam,” kenang Rahajaan.
Dalam perkembangannya, Polikant menetapkan mata kuliah “renang dan selam” pada beberapa Program Studi (Prodi) yang relevan. Selanjutnya, pada 12 Desember 2012, mendeklarasikan berdirinya Polikant Diving Club (PDC).
Baru pada perubahan inilah diving club di Polikant mulai bertransformasi. PDC kini bukan hanya kelompok selam untuk kebutuhan penelitian, tetapi juga bantu melakukan pencarian dan pertolongan orang tenggelam bersama Tim SAR dan Kepolisian.
Transformasi itu mendapat dukungan penuh dari Eugenius Renjaan ketika menjabat sebagai Direktur Polikant. Menurut Rahajaan, Renjaan memberi kesempatan bagi anggota PDC untuk mengikuti pelatihan-pelatihan berlisensi internasional.
“Baru pada 2013, kita punya peselam berlisensi. Itu saya dan Pak Johny Dobo,” ungkap Rahajaan.
Selanjutnya, PDC, lanjut Rahajaan, bergerak cepat merekrut peselam baru. Proses ini dibantu oleh Kei Diver Community (KDC) – anggotanya dari Dinas Perikanan Malra, Dinas Perikanan Tual, PSDKP Tual.
“Juga disupport oleh dua instruktur senior yang ikut membesarkan PDC yaitu Pak Yan Manuputty dan Pak Edison Kudubun,” ungkap Rahajaan.
PDC Punya Instruktur B2 dan 200 anggota
Terhitung hingga kini, klub selam yang berada di bawah naungan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) itu, sudah memiliki sekitar 200 anggota.
Jika dilihat dari level peselam, PDC punya satu instruktur level internasional (B2) yang dapat mengkaderkan peselam dari level Fun Diver (A1) sampai Dive Master (A4).
“Hari ini, PDC sudah punya satu instruktur (B2) dan enam dive master (A4). Sedangkan rescue diver (A3) delapan orang, advanced diver (A2) hampir 20 orang, dan sisanya peselam A1 (fun diver),” sebut Rahajaan.
Direktur Polikant itu menambahkan, sejak mata kuliah renang dan selam ditetapkan menjadi penciri Polikant dan prasyarat kelulusan, beberapa dosen juga sudah dilatih sampai level advanced diver untuk bisa mengajar mata kuliah tersebut.
“Di dalam 200 anggota itu, juga ada dosen dan sekitar 28 teknisi laboratorium,” tambah Rahajaan.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: