Ambon, suaradamai.com – Pemilihan Umum 2024 menjadi momen penting bagi seluruh warga negara Indonesia, termasuk mereka yang berada di balik tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Pada Rabu (27/11), Lapas Kelas III Wahai turut menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk tetap menggunakan hak pilihnya.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menjelaskan bahwa pelaksanaan Pilkada di lingkungan Lapas merupakan bentuk penghormatan terhadap hak dasar warga binaan. “Meskipun berada di dalam tembok Lapas, demokrasi tetap hidup. Warga binaan juga adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih,” ungkap Tersih.
Proses pemungutan suara yang diikuti oleh 41 warga binaan berlangsung di halaman dalam Lapas. Pemilu ini diawasi langsung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Maluku Tengah dan pihak Kepolisian untuk memastikan kelancaran dan keamanan. Para warga binaan tampak antusias memberikan suara mereka dengan mematuhi prosedur pemilu, termasuk penggunaan tinta sebagai penanda pemilih.
Tersih menyampaikan apresiasi atas dukungan KPU dan pihak terkait yang memungkinkan pelaksanaan Pilkada berjalan lancar. “Kami sangat berterima kasih atas kerja sama ini, terutama dengan adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) Khusus 901 di Lapas Wahai. Hak pilih adalah hak dasar yang tetap harus dipenuhi, meskipun warga binaan sedang menjalani pembinaan. Pelaksanaan Pilkada ini juga mencerminkan prinsip pemasyarakatan, yaitu membangun kesadaran hukum sekaligus mendorong partisipasi dalam kehidupan demokrasi. Alhamdulillah, prosesnya berjalan lancar, aman, dan tertib,” jelasnya.
Pelaksanaan Pilkada di Lapas Wahai mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk warga binaan yang berpartisipasi. Salah satu warga binaan, MI, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan tersebut. “Kami merasa dihargai. Meskipun berada di sini, hak kami tetap diakui,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memastikan inklusivitas demokrasi bagi seluruh warga negara, termasuk mereka yang sedang menjalani masa pembinaan.