Penegasan ini meresponi adanya signal akan dilakukannya demontrasi lanjutan di Kantor DPRD dan Kantor Bupati Aru usai demonstrasi belum lama ini, berujung perusakan fasilitas di gedung DPRD Aru.
Dobo, suaradamai.com – Forum Kordinasi (FK) Mahasiswa STIKES Pasapua Ambon, Aru menegaskan sikap untuk tidak ikut campur dalam aksi demontrasi yang hendak dilakukan oleh kelompok massa di luar forum mahasiswa.
Hal ini meresponi signal akan dilakukannya demontrasi lanjutan di Kantor DPRD dan Kantor Bupati Aru usai demonstrasi belum lama ini yang berujung perusakan fasilitas di gedung DPRD Aru.
Ketua FK Mahasiswa Aru STIKES Pasapua Ambon, Vanlando Layaba mengatakan, ia tidak pernah menginstruksikan anggotanya untuk bergabung dalam aksi demontrasi yang direncanakan itu.
Sebab dalam memperjuangkan masalah hutang beasiswa yang membuat mereka terancam tak melanjutkan studi selama hampir dua bulan ini “Kami Aksi tidak ada aliansi yang mengatasnamakan Anak Aru untuk berjuang bersama-sama dengan kami forum koordinasi mahasiswa STIKES PASAPUA Ambon,” tulisnya di akun Facebook pribadinya, dikutip Jumat (19/9/2025).
Ia menegaskan agar jangan ada pihak-pihak yang mengatasnamakan Anak Aru untuk cari panggung di Atas penderitaan mahasiswa.
“Stop Aliansi mengatasnamakan Anak Aru untuk cari panggung di Atas penderitaan mahasiswa,” tegasnya.
Kepada Suaradamai.com, Layaba mengatakan, Ia sebagai ketua forum menuliskan penegasan tersebut di media sosial sebagai bentuk klarifikasi bahwa pihaknya tidak ikut campur dengan demontrasi di luar forum mahasiswa.
“Katong (kita) FK seng (tidak) ikut campur dengan aliansi yang ada aksi lai. Cuman dong (mereka) ada bawa-bawa katong nama, makanya katong ada klarifikasi itu,” ucap Layaba.
Ia mengatakan, forum mahasiswa sementara bersabar dan memberikan waktu untuk DPRD dan pemerintah daerah yang telah berjanji untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Nah ini yang katong sementara bersabar juga dan memberikan waktu mempercayai DPRD dan pemda untuk menyelesaikan persoalan ini,” ucapnya.
Selebihnya, forum mahasiswa akan melakukan rapat internal untuk selanjutnya berkordinasi dengan DPRD dan pemerintah daerah terkait sejauh mana proses penyelesaian yang sementara diusahakan itu.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muhammad Djumpa, Ketua DPRD Fenny Silvana Loy beserta sejumlah pimpinan dan anggota DPRD menerima seruan aksi sekelompok mahasiswa dan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masa Depan Jargaria (ASA-Jar) di depan Kantor Bupati, Selasa (9/9/25).
Mereka datang dengan seruan “Kami bukan anak tiri di Tanah Aru”.
Adapun tuntutan mereka adalah meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk segera melunasi hutang beasiswa yang berdampak pada penyelesaian studi mahasiswa Aru di sejumlah perguruan tinggi.
Meresponi tuntunan aksi massa, Wakil Bupati Muhammad Djumpa mengatakan bahwa pemerintah daerah tidak mungkin meninggalkan putra-putri terbaik Aru untuk berjuang sendiri.
Hanya saja Kepulauan Aru juga sementara menghadapi persoalan keuangan akibat efesiensi anggaran.
Sehingga kata Djumpa, ada sejumlah mekanisme yang harus dihadapi pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan beasiswa tersebut.
Ia kemudian menjelaskan bahwa di dalam APBD itu, semua pos anggaran sudah diperuntukkan ke rekening masing-masing. Sementara hibah juga lagi dipending.
“Hibah untuk mahasiswa itu ada di kode rekening sendiri, yaitu di hibah. Jadi tidak punya kaitan dengan masalah seperti infrastruktur misalnya,” jelas Djumpa [mengarah kepada pertanyaan kenapa bisa bangun jalan raya tapi bayar beasiswa tidak bisa].
Sehingga akan diproses nantinya di APBD perubahan yang sementara masih digodok.
Meski demikian, kata Djumpa pemerintah daerah tidak tinggal diam, sebab sudah dibentuk tim sendiri untuk menyelesaikan persoalan ini. Sehingga ia meminta untuk bersabar menanti semua proses berjalan.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD, Udin Belsigaway mengatakan, DPRD dan pemerintah daerah akan bertanggung jawab dengan apa yang dituntut hari ini.
Ia mengajak semua pihak bersabar atas proses penyelesaian persoalan beasiswa tersebut.
“Mari katong (kita) bersabar, karena ini katong DPRD bersama Pemda lagi berpikir dan berusaha menyelesaikan persoalan ini,” pinta Udin.
Klik DI SINI untuk ikuti VIDEO BERITA dari Kabupaten Kepulauan Aru