Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tual Darnawati Amir menjelaskan, harga minyak goreng dan telur dipengaruhi oleh harga bahan baku kelapa sawit dan pakan ternak.
Tual, suaradamai.com – Masyarakat Kota Tual mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng dan telur dalam beberapa waktu ini.
Harga minyak goreng di pasar diketahui naik sebesar Rp1.000-Rp2.000 per botol. Sedangkan harga telur lokal naik Rp2.000-Rp5.000 per rak, dan telur impor (luar Tual) naik dari Rp5.000-Rp15.000 per rak.
Menjawab hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tual Darnawati Amir menjelaskan alasan kenaikan harga dua bahan pokok tersebut.
Menurut Amir, harga minyak goreng sangat dipengaruhi harga bahan baku kelapa sawit. Beberapa bulan belakangan ini, kata dia, harga kelapa sawit tinggi di pasaran internasional. Hal itu menyebabkan sehingga minyak goreng pun mengalami kenaikan harga.
“Sudah 3-4 bulan, CPO atau Crude Palm Oil di pasar dunia itu memang lagi mengalami kenaikan. Kami juga sudah menyampaikan ke Kementerian Perdagangan, agar kiranya ada langkah yang bisa dilakukan oleh kementerian supaya bisa menekan harga minyak goreng,” ungkap Amir kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (10/1/2022).
Kemudian, lanjut Amir, harga telur dipengaruhi dengan harga pakan atau makanan ternak. Harga pakan di Indonesia beberapa waktu ini naik, mengakibatkan telur pun mengalami kenaikan harga. Tak terkecuali telur lokal.
Meski demikian, Disperinda Tual, Amir menambahkan, telah berkoordinasi dnegan Dinas Pertanian dan Peternakan Tual serta peternak telur ayam lokal untuk melakukan normalisasi harga telur dalam beberapa hari kedepan.
Amir berjanji akan terus memantau harga barang di pasar, baik dari sisi pedagang maupun pembeli. Dengan begitu, kata dia, pihaknya bisa mengetahui permasalahan, dan dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: