“Pendidikan ini merupakan pelayanan dasar masyarakat. Kami sangat berkomitmen untuk melihat pendidikan di Maluku Tenggara,” ujar Brian.
Langgur, suaradamai.com – Seluruh pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara melakukan kunjungan kerja ke SD Inpres Uwat, Kecamatan Kei Besar Utara Barat, Rabu (2/8/2020). Tujuannya untuk menemukan persoalan terkait dengan kebakaran yang menimpa sekolah tersebut pada Jumat (28/8/2020) lalu.
“Kebakaran ini menyebabkan empat ruang kelas III, IV, V, dan VI, dua MCK, dan satu gudang sekolah, termasuk buku-buku pelajaran dan sejumlah perabot sekolah, juga ikut terbakar habis,” beber Kepsek SD Inpres Uwat Aloysia Rengil seperti dilansir intim.news, (29/8/2020) lalu.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Malra Septian Brian Ubra mengatakan, penanganan kasus kebakaran ini sudah diserahkan kepada pihak Kepolisian, dalam hal ini Polsek Kei Besar. “Sudah disampaikan laporan untuk kemudian ada proses penyidikan dan penyelidikan untuk menemukan pelaku. Ini sangat diduga kuat terjadi pembakaran,” kata politisi Partai Demokrat itu melalui sambungan telepon, Rabu (2/8/2020).
Dalam Kunker itu, juga dilanjutkan dengan pertemuan di Balai Ohoi Uwat. Pertemuan dihadiri seluruh pimpinan dan anggota DPRD Malra, perwakilan Dinas Pendidikan, perwakilan Dinas PUTR, perangkat Ohoi Uwat dan Kepala Sekolah SD Inpres Uwat. Ditemukan, lanjut Brian, ada sebidang lahan di depan sekolah itu belum dilakukan pelepasan.
“Kami langsung melakukan komunikasi dengan pihak pemilik lahan dan kemudian sudah didapati kesepakatan untuk proses pembebasan lahan, sehingga ada kepastian hukum terhadap status lahan,” tambah legislator dari Dapil III Kei Besar itu.
Brian menambahkan, dengan status lahan yang jelas, ada intervensi anggaran yang dapat didorong, melalui DAK atau APBD, untuk segera membangun kembali gedung sekolah itu.
DPRD juga akan menindaklanjuti Kunker itu dengan mengundang instansi terkait untuk mempercepat proses pembebasan lahan dan pembangunan gedung sekolah. “Pendidikan ini merupakan pelayanan dasar masyarakat. Kami sangat berkomitmen untuk melihat pendidikan di Maluku Tenggara,” ujar Brian.
“Soal salah dan benar itu kami serahkan kepada pihak kepolisian. Tetapi pelayanan pendidikan itu wajib didapati adik-adik kita yang ada di Ohoi Uwat itu bisa didapat secara baik sehingga meningkatkan karakter dan inteligensi mereka,” pungkas Brian.
Untuk diketahui, pasca kebakaran ini, seluruh siswa tidak dapat masuk ke sekolah.
Editor: Labes Remetwa