“Biarkan keadilan Tuhan terjadi kepada mereka,” ujar RP Gerardus Eserey MSC.
Laanggur, suaradamai.com – Baru-baru ini beredar proposal bodong atas nama Panitia Perayaan 40 Tahun Imamat RP Gerardus Eserey MSC.
Menanggapi hal tersebut, Pastor Esserey memberikan klarifikasi lewat potongan video berdurasi 7 menit 45 detik yang diupload pada 18 Februari 2020, milik akun media sosial Facebook, Maria Yulita Ruslim Tamnge pukul 13.24 WIT.
Dalam video tersebut, Pastor Esserey meminta umat dan masyarakat untuk tidak muda ditipu oleh kelompok yang meminta sumbangan dana melalui proposal bodong itu.
Dalam Uraiannya, Pastor Eserey memaparkan beberapa kesalahan besar yang dilakukan oleh Panitia siluman itu.
Pertama, Pastro Esserey berasal dari Kampung Karlobi, Pulau Kasvui, bukan dari Geser dan Gorom. Kedua, cap Keuskupan dipalsukan serta ditandatangani oleh RD. J. Renrusun pemimpin Biara MSC Langgur, padahal pemimpin Biara MSC Langgur adalah Pastor Hans Rettob.
Selanjutnya, RD dipakai oleh Pastor Projo, bukan MSC. Yang terakhir adalah usia Imamat Pastor Esserey telah mencapai 45 Tahun, bukan 40 Tahun.
“Nama saya diperjualbelikan. Bukan hanya itu, Imamat saya juga ikut diperjualbelikan,” ujarnya.
Sambil berlinang air mata, Pastor yang lama membiara itu mengucapkan apresiasi kepada umat stasi Ngilngof yang telah merayakan Imamatnya 5 Tahun Lalu.
“Saya tidak punya uang untuk merayakan Imamat saya, tetapi umat Ngilngoflah yang mepersiapkan segala macam hal untuk perayaan Imamat saya,” ungkapnya.
Pastor Eserey dengan penuh keyakinan menyerahkan masalah ini kepada Tuhan.
“Biarkan keadilan Tuhan terjadi kepada mereka,” tutupnya. (piterletsoin/labesremetwa)