Kegiatan diskusi diakhiri dengan pembagian bunga kepada pengendara/penumpang perempuan yang melintas di depan Sekretariat Bersama Langgur.
Langgur, suaradamai.com – Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Maluku Tenggara (Malra) menggelar Diskusi Perempuan dengan tema “menjadi perempuan tangguh”.
Diksusi yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Nen Dit Sakmas ini, digelar di Sekretariat Bersama Langgur, Kamis (7/9/2023). Kegiatan tersebut turut melibatkan KNPI, GMKI, AMGPM, PMKRI, dan PMII.
Ketua Bidang Peranan Perempuan Pemuda Katolik Komcab Malra, Anggela Janwarin berharap, diskusi ini dapat mendorong terbentuknya perempuan Kei yang tanguh, serta perempuan yang terlibat aktif berkontribusi dalam kemajuan daerah dan bangsa.
Ia menambahkan, Pemuda Katolik Malra akan terus mengadakan diskusi serupa kedepannya. Sehingga mendorong lahirnya aktifis perempuan yang berjuang menjaga harkat dan martabat perempuan Kei.
Pemuda Katolik Komcab Malra menghadirkan dua narasumber dalam diskusi ini, yakni akademisi dan aktifis perempuan Maimuna Renhoran, SH, MH dan Pendidik/Kepala Sekolah SMA Sanata Karya Langgur Dra. Fransiska Jaftoran, MM.
Pantauan Suaradamai.com, cukup banyak hal yang dibahas dalam diskusi yang berlangsung kurang lebih 2,5 jam itu, seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak, kekerasan seksual, penyelesaian masalah kekerasan terhadap perempuan Kei.
Kemudian, kemandirian perempuan, peran perempuan dalam menjaga kesakralan huwear/sasi, peran perempuan dalam konflik horizontal, hingga bagaimana menjadi perempuan tangguh.
Diskusi tersebut juga sempat menyentil soal acara peringatan Hari Nen Dit Sakmas yang sementara berlangsung. Forum sepakat bahwa acara tersebut masih bersifat euforia.
Mereka berharap, kedepan, acara 7 September lebih menitikberatkan terhadap pemberdayaan perempuan, bagaimana membentuk perempuan-perempuan Kei yang tangguh seperti sosok Nen Dit Sakmas.
Kegiatan diskusi diakhiri dengan pembagian bunga kepada pengendara/penumpang perempuan yang melintas di depan Sekretariat Bersama Langgur.
Editor: Labes Remetwa