Alangkah indahnya jika kita bisa mengimplementasikan ajaran agama itu, dalam kehidupan kita semua, dengan begitu Kamtibmas akan terjaga secara otomatis.
Tual, suaradamai.com – Menyambangi masyarakat di wilayah Desa Ohoitel, Kecamatan Dullah Utara, Kota Tual, rombongan Forkopimda, Walikota Tual dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) berbicara tentang pentingnya stabilitas kamtibmas di Kota Tual. Jumat (21/05/2021).
Membuka pertemuan, Wakapolres Tual, Kompol Syahirul Awab, S.Sos, SIK meminta masyarakat desa ohoitel, untuk memberikan masukan dan saran demi kepentingan bersama.
“Kita ketahui bersama masalah keamanan atau tindak kriminal selalu berawal dari miras, namun tahun 2020 polres tual sudah memusnahkan 11 ton, sedangkan 5 ton juga baru saja kami musnahkan untuk triwulan pertama tahun 2021 pada H-3 Idul Fitri kemarin,”ungkap dia.
Jadi intinya, kata dia, kami sampaikan agar warga yang hadir sore ini, agar bisa meneruskan informasi kepada warga semuanya, agar menjauhi miras, karena akan ditindak tegas oleh kepolisian.
Pada kesempatan yang sama, Dandim 1503, Letkol Inf.Mario Christian Noya juga menyumbangkan pemikiran tentang isu internasional yang sedang hangat saat ini, terkait dua negara dunia, agar masyarakat tidak terpengaruh dengan hal tersebut.
“Saya ingin menekankan kepada bapak ibu sekalian, agar kita tidak terpengaruh dengan isu internasional yang sedang panas saat ini, karena kita terprovokasi dengan hal yang tidak kita mengerti, apalagi jika sudah menyangkut agama, hanya akan merusak persepsi kita dan memancing hal yang tidak diinginkan.”
Sebagai Komandan Distrik Militer pada Kepulauan Kei, Noya mengharapkan masyarakat memegang nilai-nilai ajaran agama, dalam menjalani kehidupan, yang berimbas pada Kamtibmas diwilayah masing-masing.
“Pada semua agama, diajarkan untuk mengasihi sesama manusia dalam wujud menjaga hubungan dengan Sang Pencipta. Tidak ada agama yang mengajarkan kita untuk hanya mencintai sesama jemaah atau golongan kita,” jelas dia.
Alangkah indahnya jika kita bisa mengimplementasikan ajaran agama itu, dalam kehidupan kita semua, dengan begitu Kamtibmas akan terjaga secara otomatis.
Pada sesi tanya jawab, salah satu warga, Beni Atbar, mengusulkan terkait tindakan tegas untuk minuman keras dan gangguan Kamtibmas.
“Saat menindak oknum yang menikmati minuman keras dan bermasalah, yang jual miras juga harus ditindak, agar bisa memberantas sampai ke akarnya.”
Menanggapi hal tersebut, Wakapolres berjanji akan menindak siapapun yang kedapatan melanggar hukum, baik tindakan kriminal maupun terkait miras, apalagi hingga mengganggu kamtibnas dikota tual.
Pertemuan Kamtibmas ini sendiri sangat disambut baik oleh warga desa ohoitel.
Warga meminta kegiatan seperti ini lebih sering dilakukan, baik oleh babinsa, babhinkamtibmas maupun perangkat desa lainnya, demi menjaga stabilitas kamtibmas diwilayah kota tual.
Editor: Petter Letsoin