Sampah Masih Tak Terurus di Pasar Langgur (Hasil Pengamatan II)

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tim Suara Damai/Pilar Timur merilis kondisi kebersihan di Pasar Langgur pada awal Desember 2019 lalu. Kondisi yang sama masih dijumpai hari ini. Simak hasil pengamatan kedua!

Langgur, suaradamai.com – Tim Suara Damai/ Pilar Timur mengamati kondisi kebersihan di Pasar Langgur untuk kali kedua. Pengamatan dilakukan selama dua hari, Senin (6/1/20) dan Kamis (9/1/20). Kondisi Pasar awal bulan ini kurang lebih sama dengan awal bulan lalu.

Sebelumnya tim melakukan pengamatan pertama selama tiga hari, Minggu (8/12/19) sampai Selasa (10/12/19), pada pagi dan sore. Hasil pengataman menunjukkan bahwa pasar cenderung sangat kotor sekitar pukul 11.00 WIT sampai malam hari. Sebaliknya tampak bersih pada pagi hari sampai pukul 11.00WIT, tetapi pada titik tertentu sampah dibiarkan berhari-hari, bahkan ada yang muncul belatung.

Kali ini Tim hanya mengamati pada pagi hari, sekitar pukul 10.00 WIT – 11.00 WIT. Berikut hasil pengamatan:

Hari pertama

Senin (6/1/20) pukul 10.00 WIT, kondisi lingkungan Pasar Langgur sangat diprihatinkan. Area jalan umum  dari arah Jalan Fitasari, sepanjang jalan terlihat sampah plastik seperti botol dan bungkusan makanan ringan bertebaran di pinggir jalan hingga ke Pasar Langgur.

Di depan pintu masuk Pasar Langgur, sekitar pukul 10.11 WIT, tampak cukup bersih. Di dekat tanaman pohon, tidak terlihat sampah hingga ke jalan. Saat masuk, mengalihkan pandangan ke arah tempat penjualan ikan, terlihat tumpukan sampah yang dibungkus kresek hitam, dibuang di parkiran motor depan tempat penjualan ikan (ini sudah menjadi kebiasaan). Toko-toko yang berada di sekitar tempat penjualan ikan tidak menyediakan tempat sampah pun, bahkan sampah masih berhamburan.

Baca juga: Krisis Sampah di Pasar Langgur: Belum Ada Pengelolaan yang Baik

Selanjutnya menuju Terminal Pasar Langgur, sampah plastik dan sampah kering dibuang sembarangan di dalam saluran selokan. Di lantai pertama terminal – ada beberapa toko seperti toko pakaian, elektronik, warung makan, lima toko kecantikan – sampah bersebaran cukup banyak. Sedangkan di lantai dua terminal Pasar Langgur – di atas anak tangga berkeramik putih – itu begitu berdebu seperti tak berpenghuni, sudut-sudut teras dihiasi tumpukan sampah plastik dan sisa-sisa kayu yang tak terpakai.  Naik ke atas, ada Kantor Pasar Langgur, Apotek Ester Farma, Toko Tani Fajar, dan Biro Pos Indonesia, tidak punya tempat sampah.

Lanjut ke lokasi penjualan sayur dan sekitarnya. Seharusnya menjadi tempat yang higienis, tempat penjualan sayur juga menampung sampah-sampah plastik. Bak penampung sampah di samping bangunan baru terlihat dekil. Sampah plastik dan sampah basah dibuang sembarangan.

Hari kedua

Kamis, (9/1/20), kira-kira pukul 10.30 WIT, tim melanjutkan pengamatan. Kondisi kebersihan di jalan raya umum dari arah Jalan Fitasari, di pinggir jalan sebelah kiri dan kanan menyimpan sampah plastik berupa botol-botol, bungkusan makanan ringan. Di perempatan jalan, terdapat tumpukan sampah yang sangat besar, berbagai jenis kotoran dibuang di situ. Tidak tersedia tempat sampah.

Selanjutnya memasuki Pasar Langgur, pagi itu di pintu masuk terlihat bersih dan rapih.  Halaman depan tampak hijau, tidak ada sampah. Melangkah ke tempat penjualan ikan, ada bukit sampah. Karton-karton besar, sisa-sisa sampah basah dibungkus dengan kresek, sampah lain seperti sayur sisa yang tak dipakai, karung-karung semen dan beras, dibuang begitu saja di depan tempat penjualan ikan.

Sampah di bak penampung di bangunan baru semakin bertambah. Banyak karung-karung yang disusun sembarangan, sampah di bak penampung penuh berhamburan. Banyak sampah yang dibuang dan menjadi  tebal di sekitar, padahal ada sebuah warung kecil yang menyediakan kopi di dekat situ. Orang-orang yang lewat selalu menutup mulut karena bau. Tim menilai ini adalah area terparah. (timredaksi)

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU