“Saya percaya MSU adalah salah satu putra terbaik … Saya yakin lah, MSU tidak akan pernah mengecewakan. Karena bagaimanapun, pengalaman seorang pemimpin di daerah yang sulit itu sudah pasti teruji,” mantan Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda.
Langgur, suaradamai.com – Kehadiran Martinus Sergius Ulukyanan (MSU) dalam kontestasi Pilkada Maluku Tenggara 2024 mengundang perhatian publik yang cukup besar. Salah satunya datang dari Mantan Bupati Puncak Jaya 2017-2022, Yuni Wonda.
Wonda yang juga Mantan Sekda Puncak Jaya 2012-2016 itu menilai MSU merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Kabupaten Maluku Tenggara kedepan. Wonda punya alasan yang kuat soal itu. Bagi dia, MSU adalah sosok yang bisa menjadi andalan.
Wonda menuturkan, MSU adalah sosok teladan yang punya kinerja baik selama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bumi Cendrawasih. Atas kinerja baik itu, MSU diangkat menjadi Sekretaris KPU Puncak Jaya pada 2012 lalu. Pada tahun yang sama, Wonda juga dilantik sebagai Sekda Puncak Jaya.
Hubungan keduanya makin akrab setelah itu. Wonda menganggap MSU sebagai sosok yang dekat dengannya. Terutama dalam pelaksanaan agenda Pemilu. Saat Wonda menjabat Sekda dan Bupati, ia tetap mengandalkan MSU untuk menjadi Sekretaris KPU. Bahkan ketika Wonda selesai masa tugas sebagai kepala daerah, MSU tetap dipercayakan menjadi Sekretaris KPU hingga pensiun pada 1 Juni 2024.
Menurut Wonda, selama MSU menjabat sebagai Sekretaris KPU, MSU membangun hubungan baik dengan semua pihak, baik itu dengan jajaran Partai Politik, masyarakat, dan pimpinan daerah. Sehingga dalam pelaksanaan Pemilu, banyak masalah politik bisa diatasi dalam waktu yang tidak lama.
“Kinerjanya MSU baik. (Kinerja) baik itu kita bisa ukur dari selama kerja di internal. Dalam pengelolaan administrasi, termasuk penyaluran hak-hak kepada staf, sangat baik, tidak pernah ada masalah,” ungkap Wonda kepada wartawan lewat telepon.
“Kemudian hubungan dengan Parpol tidak pernah memihak. Terbukti pada saat berapa kali Pemilu, baik Pileg, Pilpres, dan juga Pilkada, tidak pernah sorotan baik lewat media. Bahkan tidak pernah ada demonstrasi apa dari masyarakat selama beliau menjabat,” tambah Wonda.
Terobosan MSU selama di KPU
Menurut Wonda, MSU makin dicintai masyarakat Puncak Jaya dengan kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil. Terobosan yang pernah MSU lakukan adalah keberpihakan terhadap anak-anak asli Puncak Jaya, yakni mengakomodir mereka sebagai honorer di KPU.
Wonda menganggap itu sebagai langkah progresif dalam mendukung kesejahteraan lokal.
“Itu kan salah satu terobosan, di luar dari aturan. Kebijakan itu melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, untuk penganggarannya, pembiayaannya,” jelas Wonda.
Selain itu, MSU mampu meniadakan sistem politik noken yang sebelumnya sering terjadi di Puncak Jaya. Secara sederhana, sistem politik noken artinya satu orang atau sekelompok orang mewakili pemilih mencoblos kertas suara di TPS.
Meski langkah yang MSU lakukan saat itu cukup kontroversial di Puncak Jaya, tetapi dengan caranya, MSU mampu menghilangkan politik noken secara aman dan damai.
“Supaya orang tidak ribut, beliau (MSU) biasanya turun mediasi untuk bagaimana supaya tidak terjadi keributan. Pada akhirnya pelaksanaan aman-aman,” ungkap Wonda.
Wonda menambahkan, MSU sebagai Sekretaris KPU selalu memberikan pelayanan yang tidak memihak pada kelompok, oknum, atau partai politik tertentu.
“Dalam lingkungan beliau, tidak pernah melakukan kebijakan yang merugikan oknum atau partai,” kata Wonda.
Untuk diketahui, MSU juga pernah menjabat sekbagai Plt. Sekretaris KPU Puncak Jaya pada masa kepemimpinan Bupati Lukas Enembe (2007-2012).
Harapan Yuni Wonda kepada Masyarakat Maluku Tenggara
Wonda berharap, masyarakat Maluku Tenggara tidak menganggap MSU sebagai sosok yang asing. Ia percaya bahwa Martinus Sergius Ulukyanan adalah salah satu putra terbaik di Maluku, meski pengabdiannya selama ini di luar daerah.
Wonda sangat berharap agar MSU dapat menerapkan apa yang telah ia lakukan di Puncak Jaya, juga di Maluku Tenggara. Terutama dalam hal pelayanan yang adil dan tidak memihak pada kelompok tertentu saja.
“Saya yakin lah, MSU tidak akan pernah mengecewakan. Karena bagaimanapun, pengalaman seorang pemimpin di daerah yang sulit itu sudah pasti teruji,” jelas Wonda.
Editor: Labes Remetwa
MSU mampu menghilangkan sistem politik noken secara aman dan damai. Pelayanannya tidak pernah memihak pada kelompok, oknum, atau partai politik tertentu.