Tak Ada Pasien dan Kasus Cacar Monyet di Ambon

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ambon,suaradamai.com – Kabar yang beredar di jagad maya terkait telah adanya pasien cacar monyet (Monkey Pox) di Kota Ambon dan saat ini dirawat di Rumah Sakit (RS) Siloam ternyata adalah informasi tidak benar alias hoax.

Kepastian tersebut diungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ambon Wendy Pelupessy. Menurut dia, informasi itu dipastikan tidak benar, sebab pihaknya juga sudah mengkonfirmasi dengan Direktur RS Siloam Ambon.

“Kami sudah koordinasi dengan Rumah Sakit Siloam dan tadi Direktur sudah melakukan klarifikasi bahwa tidak ada pasien Mpox yang dirawat di RS Siloam,” tandasnya kepada media ini di Ambon, Selasa (10/9).

Foto pasien yang beredar itu kata Wendy, bukan berasal dari Kota Ambon, tapi pasien dari Seram Bagian Barat (SBB ). Yang bersangkutan penyakit kulit dan datang untuk periksa di RS Siloam tetapi dia sudah memegang tiket untuk berangkat ke Jakarta.

Jadi setelah diperiksa, besoknya itu waktu mau diperiksa laboratorium orangnya sudah berangkat ke Jakarta. Jadi bukan berasal dari Kota Ambon tapi dari SBB,” tegasnya.

Dengan adanya klarifikasi tersebut, Wendy pastikan, untuk kasus Mpox di Kota Ambon belum ditemukan. Sehingga masyarakat yang sebelumnya dibuat resah dan heboh dengan informasi kasus ini agar tidak perlu panik berlebihan.

“Mpox ini berita Hoax. Kalau ada penyakit yang menuju atau suspek dengan Mpox itu harus lewat pemeriksaan laboratorium,” tegasnya.

Diakuinya, hanya 11 laboratorium yang disyaratkan untuk pemeriksaan Mpox di Indonesia. Sehingga diambil spesimen kemudian dikirim dan diperiksa di laboratorium.

“Hasilnya bagaimana baru bisa dinyatakan bahwa seseorang itu menderita Monkeypox. Karena ciri-cirinya hampir sama dengan cacar air. Jadi dia kaya bintik-bintik, ada cairan didalam tetapi kalau Mpox itu dia berisi nanah,” urai Pelupessy.

Lebih lanjut diakuinya, angka kematian Mpox itu sangat rendah bahkan belum ditemukan angka kematian yang disebabkan oleh Mpox, karena yang ada di Indonesia itu varian dua.

Ditegaskan, jika indikasi mengarah ke Mpox, harus dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium whole genome sequencing (WGS). Dan laboratorium pemeriksa itu hanya ada diluar Maluku.

“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Yang penting tetap kita jaga kebersihan diri. Paling penting, PHBS dan terpenting kita tingkatkan imun tubuh,” akunya.

“Mpox ini disebarkan virus. Prinsip virus ini bisa sembuh sendiri. Jadi kalau kita punya daya tahan tubuh kuat berarti virus itu bisa sembuh,”

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU