Wali Kota Tual Adam Rahayaan meminta semua pihak di Kota Tual agar terlibat mengawasi pelaku karantina mandiri.
Tual, suaradamai.com – Perkembangan virus corona di Kota Tual menunjukkan tren penurunan. Saat ini hanya ada atu Orang Dalam Pemantauan (ODP) dari sebelumnya menyentuh angka 10. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pun nihil, sebelumnya tiga orang.
Perkembangan ini dipercaya karena proses penanganan yang tertib dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penananganan Covid-19 Tual, paramedis, dan pasien sendiri.
Meskipun demikian, jumlah pelaku perjalanan seakan tak terbendung. Tercatat sekira 1.299 pelaku perjalanan menggunakan kapal laut tiba di Kota Tual sejak (31/3/2020) sampai hari ini, Kamis (23/4/2020).
Dari jumlah tersebut, sebagian besar atau 795 pelaku perjalanan melakukan karantina mandiri di rumah. Sedangkan 504 lainnya dikarantina secara terpusat.
Selain itu, adapun pelaku perjalanan yang turun di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur setiap hari dan sebagian besar masih dikarantina secara mandiri di rumah.
Hal ini menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penananganan Covid-19 Tual Adam Rahayaan yang disampaikan oleh juru bicaranya Muchsin Ohoiyuf, mengatakan bahwa pengawasan terhadap pelaku perjalanan yang melakukan karantina mandiri (selanjutnya disebut pelaku karantina mandiri) di rumah semakin berat.
Untuk itu, Ketua Gustu meminta pengertian baik dari pelaku karantina agar tertib melaksanakan protokol pencegahan virus corona.
“Pelaku karantina mandiri ini harus betul-betul memahami apa yang pemerintah, gustu, dan semua pihak buat saat ini. Kalau mereka memahamai makna dari proses ini, pasti mereka mengerti, sadar, dan berdiam diri di rumah untuk kebaikan kita semua,” ujar Chen – sapaan akrab Muchsin – meniru kata Ketua Gustu.
Ketua Gustu yang juga adalah Wali Kota Tual meminta kepada seluruh masyarakat di Kota Tual untuk turut mengawasi pelaku karantina mandiri.
Editor: Labes Remetwa
Jumlah pelaku perjalanan terus bertambah, semua pihak diharapkan turut mengawasi.