Kesepuluh mahasiswa itu ada dalam satu kelompok, yang akan membangun teknologi rumah pengering rumput laut di Ohoi Letvuan, Kecamatan Hoat Sorbay, Maluku Tenggara, lewat program POMN.
Langgur, suaradamai.com – Sebanyak 10 mahasiswa Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) lolos nasional Program Ormawa Membangun Negeri (POMN) tahun 2024.
Proposal dana hibah yang mereka ajukan untuk membangun teknologi rumah pengering rumput laut di Ohoi Letvuan, Maluku Tenggara, dikabulkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Sebagai informasi, POMN merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa melalui Ormawa (Organisasi Kemahasiswaan) yang ada di perguruan tinggi, misalnya UKM.
Melalui program ini, diharapkan menumbuhkan kepedulian dan mengundang kontribusi mahasiswa dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa.
POMN dulu lebih dikenal dengan P2MD atau Program Pemberdayaan Masyarakat Desa. Tahun lalu, sejumlah proposal dari Polikant juga lolos dalam program tersebut. Dua diantaranya berasal dari UKM Pramuka dan UKM Jurnalistik.
Kepada Suaradamai.com di ruang kerjanya, Wakil Direktur (Wadir) III Bidang Kemahasiswaan Polikant Syahibul Kahfi Hamid menuturkan, awalnya ada tiga organisasi kemahasiswaan (Ormawa) yang mengajukan proposal ke Kemendikbudristek.
Mereka adalah UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen Protestan (PMKP), UKM Jurnalistik, dan UKM Lembaga Kemahasiswaan Perikanan (LKP).
“Yang lolos itu Lembaga Kemahasiswaan Perikanan. Ketua LKP itu Yani G. Urat. Sedangkan Ketua untuk POMN itu Duwin Welmina M. Palayukan,” sebut Kahfi.
Lewat program ini, UKM LKP akan membangun teknologi rumah pengering rumput laut di Ohoi Letvuan. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah daerah yang menjadikan kawasan Ohoi Letvuan dan sekitarnya menjadi pusat produksi rumput laut.
Kahfi meyebutkan, teknologi rumah pengering rumput laut ini punya kelebihan yaitu mempercepat proses pengeringan dan menjaga mutu atau kualitas produk.
Secara nasional, lanjut Kahfi, memang Maluku Tenggara dikenal memiliki kualitas rumput laut yang lebih baik dari daerah lain di Indonesia. Dengan adanya teknologi ini, harapannya bisa menjaga mutu itu, sekaligus meningkatkan produksi rumput laut di daerah.
Menurut Kahfi, teknologi yang akan dibangun oleh mahasiswa ini berupa rumah pengering. Rumah tersebut diselimuti dengan plastik ultraviolet, yang bertujuan untuk menyerap panas.
Selanjutnya, di dalam bangunan itu, ada rak-rak yang menjadi tempat jemur rumput laut. Kemudian rumah juga dilengkapi dengan exhaust fan, kipas untuk menyerap udara. Tujuannya agar mengurangi kelembaban.
Tidak sampai di situ, rumah pengering juga akan dilengkapi dengan lampu, untuk menjaga suhu saat malam. Serta akan dipasang listrik tenaga surya.
Editor: Labes Remetwa