
“Kelebihan bangunan rusus ini adalah konstruksi sangat bagus dan cocok bagi masyarakat di daerah pesisir,” papar Fahry.
Tual, suaradamai.com – Sebanyak 144 unit rumah khusus (rusus) yang dibangun Direktorat Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sejak tahun 2016, akhirnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Tual, Selasa, (16/3/2021).
Serah-terima dokumen kepemilikan rusus dilakukan Pejabat Struktural Direktorat Rumah Khusus Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Adrian Bina Putra dan Wali Kota Tual Adam Rahayaan, di Tual.
Dari 144 unit rusus untuk Kota Tual, sebanyak 72 unit terdapat di Ohoi Tamedan dan 72 unit lain di Ohoi Ohoitel. Rusus-rusus itu diusulkan Pemkot Tual tahun 2015, dan dikerjakan sejak 2016.
Adrian Bina Putra menjelaskan, pembangunan rusus ditujukan bagi rumah nelayan, daerah terpencil, daerah tertinggal, atau daerah terluar. Sedangkan, program rusus, dia sebut sebagai salah satu program sejuta rumah oleh pemerintah untuk mengurangi backlog.
Adrian menyebutkan, backlog adalah data kekurangan rumah lantaran di dalam satu rumah terdapat dua atau lebih kepala keluarga. Rusus yang diterima Kota Tual, masuk dalam kategori backlog penghunian di atas lahan pemkot sehingga masyarakat hanya menghuni dengan hak guna pakai.
Dia harap, kelak masyarakat dapat menerima bantuan rumah jenis backlog kepemilikan. Alasannya, backlog kepemilikan dihibahkan langsung oleh pemerintah kepada masyarakat.
USUL LAGI
Plt. Kepala Dinas Permukiman Kota Tual Fahry Rahayaan mengungkapkan, pada tahun 2019, pemkot mengusulkan pembangunan rumah cagar budaya sebanyak 12 unit. Rumah itu sudah dibangun bahkan sudah diserahkan ke penerima bantuan.
Sedangkan usulan rumah untuk warga miskin sebanyak 30 unit, mulai dibangun tahun 2021 di lokasi yang sama yakni di Dusun Fanil.
Dia jelaskan, rusus yang dibangun di Tual adalah rumah tipe 36 yang memiliki ruang tamu, kamar, ruang makan, dan wc.
“Kelebihan bangunan rusus ini adalah konstruksi sangat bagus dan cocok bagi masyarakat di daerah pesisir,” papar Fahry.
Fahry tambahkan, Pemkot Tual masih usulkan permintaan pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), terutama nelayan.
“Kita akan usul lagi. Jumlahnya tergantung masyarakat yang perlu, sebab jumlah tiap desa berbeda-beda. Jika satu desa mendapatkan 20 unit, itu sudah sangat membantu,” pungkas Fahry.
Editor : Petter Letsoin
Baca juga: