Beranda Covid-19 Sudah Masuk di Indonesia, Ini Virus Corona Jenis Baru yang Berbahaya

Sudah Masuk di Indonesia, Ini Virus Corona Jenis Baru yang Berbahaya

0
Sudah Masuk di Indonesia, Ini Virus Corona Jenis Baru yang Berbahaya
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid sampaikan masuknya virus corona Varian baru ke Indonesia dalam konferensi pers di Jakarta, (4/5/2021). Foto: Dok. Facebook Kemenkes RI

Untuk mencegah penularan lebih meluas, Nadia mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas.


Langgur, suaradamai.com – Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyebut, kasus Covid-19 di beberapa negara sedang melonjak.

Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (4/5/2021).

Dia mengatakan, salah satu faktor yang menjadi penyebab peningkatan kasus di negara-negara tersebut adalah mobilitas/pergerakan masyarakat dengan adanya varian baru virus COVID-19.

Varian baru virus itu yakni B.117 asal Inggris, B.1351 asal Afrika Selatan dan varian mutasi ganda dari India B. 1617.

“Varian yang digolongkan dengan Varian of Concern atau VoC yang diwaspadai itu ada tiga jenis yaitu B.117, B.1351, dan varian B1617. Varian B.117 ini diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75% dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya,” kata Nadia.

Varian B.117 saat ini merupakan varian yang paling banyak dilaporkan oleh orang dari berbagai negara. WHO mencatat berbagai peningkatan kasus sampai 49% varian B.117 yang bersirkulasi di Asia Tenggara.

Terkait mutasi atau varian baru di Indonesia, lanjut Nadia, masih terus diteliti dan melakukan pengujian pada 786 laboratorium. Laboratorium-laboratorium ini juga yang memeriksa COVID-19.

Sebaran kasus varian baru di Indonesia antara lain varian jenis B. 1617 ada di Kepulauan Riau 1 kasus, dan DKI Jakarta 1 kasus. Varian B.117 ada di Sumatera Utara 2 kasus, Sumatera Selatan 1 kasus, Banten 1 kasus, Jawa Barat 5 kasus, Jawa Timur 1 kasus, Bali 1 kasus, Kalimantan Timur 1 kasus. Sementara untuk varian B. 1351 ada di Bali 1 kasus.

“Jadi, dengan surveilans kita mewaspadai penambahan kasus B. 117 dan B.1351, serta B. 1617 yang sudah masuk ke Indonesia. Hasil akhir ini sudah kita dapatkan dari hasil pemeriksaan per tanggal 30 April,” ucap Nadia.

Untuk mencegah penularan lebih meluas, Nadia mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas.

Editor: Labes Remetwa


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini