“Tidak mungkin Bupati jalan sendiri, OPD jalan sendiri, tidak mungkin camat, kepala ohoi, dan BSO jalan sendiri. Harus it foeng fo kut, it faf fo banglu,” tegas Bupati.
Langgur, suaradamai.com – Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun mengajak para kepala ohoi dan perangkat ohoi untuk mendukung pembangunan daerah. Sebagai anak adat, Ia meminta agar memaknai falsafah hidup orang Kei yakni it foeng fo kut It fau (faf) fo banglu vatu.
Istilah it foeng fo kut it faf fo banglu vatu berarti terjalin menjadi satu dan kuat untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah ditentukan demi kepentingan bersama. Dengan kata lain, juga berarti bergabung/bersatu menjadi penerang yang kokoh dan menata sesuatu secara baik dan cermat untuk mewujudkan tujuan bersama.
“Nenek Moyang kita sudah menanamkan sesuatu yang luar biasa untuk kita maknai dan kita laksanakan dalam kehidupan, dalam pelayanan ini. Tidak mungkin Bupati jalan sendiri, OPD jalan sendiri, camat jalan sendiri, tidak mungkin camat, kepala ohoi, dan BSO jalan sendiri. Harus it foeng fo kut, it faf fo banglu,” tegas Bupati dalam sambutannya pada rapat koordinasi percepatan vaksinasi di Gedung Serbaguna Larvul Ngabal Langgur, Jumat (5/11/2021).
Sebagaimana ditulis Majalah Suara Damai No.18 Tahun III Maret 2015, berucap dan mendengar ungkapan it foeng fo kut it faf fo banglu vatu, bagi orang yang paham bahasa Kei akan berpikir pada suasana perang. Memang benar, bahwa perang di Kei zaman dulu, para pasukan juga menggunakan kut sebagai peluru api untuk membakar kemah/rumah musuh. Pada suatu masa digunakan banglu atau peluru biji besi untuk menembak musuh.
Kut dalam pengertian sebenarnya adalah sejenis alat penerang yang dibuat dari batangan kering. Biasanya selundang kelapa kering diiris menjadi bagian-bagian potongan kecil agar mudah terbakar. Foeng artinya ikat. Kut di-foeng (diikat) karena banyak batangan selundang harus disatukan menjadi satu ikatan yang kuat. Kegunaan sebenarnya kut aadalah sebagai alat penerang.
Secara filosofis, batangan-batangan kecil yang diikat adalah kesatuan orang-orang yang terikat dalam satu cita rasa kebersamaan dan satu semangat berjuang.
Banglu berarti peluru, faf berarti menempa. Faf fo banglu artinya menempa menjadi peluru. Besi/logam yang bentuknya biasa harus ditempa sedemikian rupa menjadi peluru yang melayang lurus menuju sasaran tembak. Jikalau besi/logam tidak ditempa menjadi bentuk yang sesuai maka tidak tepat sasaran ketika ditembak.
Secara filosofis, istilah faf fo banglu berarti merumuskan tujuan yang pasti dan menggodok rencana secara matang untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Jadi istilah it foeng fo kut it faf fo banglu vatu berarti terjalin menjadi satu dan kuat untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah ditentukan demi kepentingan bersama. Dengan kata lain, juga berarti bergabung/bersatu menjadi penerang yang kokoh dan menata sesuatu secara baik dan cermat untuk mewujudkan tujuan bersama.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: