Desa Binaan Budidaya Teripang: Polikant Jajaki Kerja Sama dengan Sitniohoi

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sitniohoi memiliki lima dari tujuh jenis teripang ekonomis penting atau teripang yang memiliki harga jual tinggi di pasar.


Langgur, suaradamai.com – Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) melalui Program Studi Teknlogi Budidaya Perikanan (Prodi TBP) tengah menjajaki kerja sama dengan Ohoi/Desa Sitniohoi, di Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

Kerja sama tersebut dalam rangka pengembangan budidaya teripang. Program studi Diploma III itu ingin menjadikan Sitniohoi sebagai desa binaan budidaya teripang.

Ketua Prodi TBP Polikant Dr. Nally Y. G. F. Erbabley, S.Pi, M.Si, menilai, pemilihan Sitniohoi sebagai desa binaan merupakan langkah yang tepat. Sebab, menurut dia, Sitniohoi memiliki lima dari tujuh jenis teripang ekonomis penting atau teripang yang memiliki harga jual tinggi di pasar.

Sayangnya, pemanfaatan komoditi teripang di Sitniohoi masih melalui aktivitas penangkapan. Prodi TBP khawatir, praktik pemanfaatan seperti itu lama kelamaan akan berdampak negatif pada jumlah populasi teripang di alam.

Aktivitas penangkapan yang terus-menerus tanpa memperhatikan ketersediaan teripang di alam menyebabkan penurunan jumlah populasi atau bahkan bisa mengalami kepunahan.

Untuk itu, Prodi TBP Polikant mengajukan cara pemanfaatan teripang yang berkelanjutan, dengan tujuan mempertahankan hingga meningkatkan sumber daya teripang di alam dan meningkatkan ekonomi warga setempat, dengan jalan budidaya perikanan.

Terlepas dari itu, Dr. Nally mengatakan, aturan terbaru yang berlaku secara internasional telah memasukkan teripang sebagai hewan yang dilindungi. Perdagangan teripang hanya boleh dilakukan melalui hasil budidaya, dan bukan penangkapan.

Prodi TBP Polikant memulai penjajakan kerja sama dengan Sitniohoi dengan melakukan sosialisasi tentang teripang, prospek budidaya teripang, teknik budidaya, dan regulasi yang mengatur pemanfaatan komoditi tersebut.

Sosialisasi dilaksanakan di Sitniohoi pada Sabtu 2 Desember lalu, dengan melibatkan Pemerintah Ohoi Sitniohoi dan masyarakat setempat yang bekecimpung di bidang perikanan.

Nally menambahkan, apabila kedepan, pembentukan desa binaan itu dapat terwujud, maka Prodi TBP akan mengambil berbagai langkah untuk pengembangan budidaya teripang. Langkah pertama adalah transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Semua teknologi baru yang dihasilkan di Prodi TBP, akan ditransfer ke masyarakat untuk diaplikasikan di desa itu (Sitniohoi),” ungkap Nally.

Selain itu, Prodi TBP akan melakukan pendampingan yang intens pada proses budidaya, yakni sejak pemilihan lokasi budidaya, metode budidaya, hingga panen hasil. Bahkan Prodi TBP juga akan mencari pasaran teripang bagi Sitniohoi.

“Jadi TBP akan menjadi semacam fasilitator untuk pengembangan budidaya teripang, demi peningkatan ekonomi masyarakat desa setempat,” pungkas Nally.

Editor: Labes Remetwa


Baca juga:

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU